Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Legenda Delapan Dewa Di Kelenteng Kwan Sing Bio

10 Juli 2013   17:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:44 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam  Tradisi, sejarah dan budaya  Tionghoa, kisah legenda tentang Pat Sian atau Delapan Dewa tentu sudah tidak asing lagi. Kisah Delapan Dewa  ini diantaranya  juga bisa dijumpai dalam bentuk Relief di kelenteng Kwan Sing Bio – Tuban , Jawa Timur.

Legenda Pat Sian Kuo Hai (Ba Xian Guo Hai) mempunyai posisi yang cukup penting di dalam sastra dan budaya Cina.
Sehingga  ungkapan "Ba Xian Guo Hai" yang menggambarkan  sekelompok orang yang saling mempertunjukkan keahliannya seperti  ditunjukkan ketika ke delapan dewa beraksi dengan keahlian masing-masing ketika menyeberangi Laut,  menjadi  Kisah Legenda yang cukup populer dalam sastra dan budaya Tionghoa.
Pat Sian dianggap sebagai Dewa pelindung berbagai profesi. Misalnya Co Kok Kiu adalah dewa pelindung pemain drama, Han Siang Cu dianggap sebagai pelindung tukang ramal, dan sebagainya.
Dalam berbagai versi, Pat Sian sering dilukiskan hanya berdasarkan pusaka yang dibawa atau dimilikinya. Misalnya Li Thi Koay hanya dilukiskan pusakanya saja yang berupa Hu-lu (buli-buli), Lu Tong Pin hanya dilukiskan Pedang -nya, Sian Kouw hanya dilukiskan bunga teratainya. Hal ini terjadi karena pusaka-pusaka tersebut sudah identik dengan pribadi-pribadi dewa yang bersangkutan.
Relief-relief itu dipahat secara Indah dan Artistik di Dinding dan berukuran cukup besar  yang berada di belakang Ruangan Sembilan Gada Suci .
Atau di depan bangunan Istana Kaisar yang cukup megah di kompleks Kelenteng Kwan Sing Bio.
Di depan ruangan ini terdapat Pilar-pilar dengan ornament dan hiasan berbentuk naga.Sedangkan di bagian belakang terdapat semacam jalusi atau lubang angin berbentuk Khas dengan hiasan Kaligrafi berbahasa  Tiongkok.
Ruangan ini cukup luas sekitar 40 x 40 meter. Dulunya digunakan sebagai tempat bermalam para pengunjung kelenteng dengan menggelar tikar dan selimut yang disediakan oleh pihak Kelenteng.
Namun sejak adanya bangunan  Gedung pengganti yang baru dan  megah sebagai tempat bermalam pengunjung kelenteng, ruangan ini seolah berfungsi sebagai ruangan cadangan yang multi fungsi.
Di bagian barat ruangan ini terdapat Relief tentang kisah Pat Sian atau Delapan Dewa.
Sedangkan di bagian timur terdapat relief tentang kisah Kiang  Thay Kong bertemu dengan Tjioe Boen Ong.
Sama seperti ornamen-ornamen lainnya di Kelenteng Kwan Sing Bio, relief-relief itu cukup menarik dengan begitu detail dan ekspresif.
Keberadaan relief-relief  Kisah Legenda Tiongkok itu seolah semakin menambah pesona keindahan Kelenteng Kwan Sing Bio.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun