Mohon tunggu...
Heri Agung Fitrianto
Heri Agung Fitrianto Mohon Tunggu... lainnya -

Penikmat wisata dan perjalanan yang tinggal di Kota Tuban - Jawa Timur.\r\n\r\nArtikel2 perjalanan saya yang menarik lainnya bisa Anda baca di blog saya : http://jelajah-nesia2.blogspot.com dan http://jelajah-nesia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Minuman Legen Yang Nikmat Dan Segar Di Tuban

7 Oktober 2013   22:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:51 3424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanaman Lontar ( Borassus flabellifer ) yang  banyak terdapat di daerah Tuban dan biasa disebut  Siwalan atau Ental  memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah menjadi penghasil minuman yang disebut dengan Legen oleh Warga setempat. Legen berasal dari bunga Siwalan yang masih berupa kuncup dalam tandannya. Tandan bunga siwalan itu diiris sedikit pada pucuknya   dengan menggunakan pisau sampai mengeluarkan Air berwarna putih yang  disebut dengan nira.

Nira yang terus menetes itu kemudian ditampung di dalam  Bumbung yaitu wadah terbuat dari Bambusepanjang 40 cm dan dipasang tepat di bawah pucuk tandan Bunga.
Dalam sehari, tandan bunga siwalan itu diiris sedikit  bagian pucuknya sebanyak tiga kali pada pagi, siang dan sore hari.
Setiap pengirisan tandan bunga itu dibarengi dengan pengambilan bumbung yang penuh dengan nira dan menggantinya dengan bumbung lainnya yang masih kosong.Nira segar yang terkumpul itulah yang disebut dengan Legen dan  bisa langsung diminum. Rasanya cukup Segar campuran antara manis dan sedikit asam dengan Sensasi bau Legen  yang Khas.
Minuman Legen yang masih alami   berwarna putih pekat seperti air yang telah digunakan untuk Mencuci beras. Legen ini  hanya bisa bertahan 3-4 jam saja.  Di luar batas itu,  rasa legen segera berubah menjadi  minuman Tuak yang berasa pahit dan bisa me Mabuk kan karena  kadar  alkoholnya yang cukup tinggi.
Cukup susah juga untuk mendapatkan minuman Legen yang asli di Tuban. Kecuali dengan mendatangi langsung  ke Desa -desa   yang banyak terdapat Pohon Siwalan.  Seperti di daerah Boto yang disana terdapat Wisata alami Air terjun Banyu Langse.
Harga minuman Legen yang masih segar dan alami itu Rp 3500 per botol ukuran 1500 ml.  Pada bulan  Ramadhan, di daerah Boto ini banyak  pembeli yang  memesan minuman Legen sebagai minuman untuk buka puasa.
Tak jarang pada sore hari  mereka  tampak  antri di bawah Pohon Lontar  sambil menunggu Penjual Legen memanen nira  untuk mendapatkan  Legen  yang  segar dan langsung dari pohonnya.
Di kawasan  Jalan Manunggal dan kawasan Wisata di Tuban seperti Gua Akbar, Makam Sunan Bonang, Pantai Boom, Kelenteng Kwan Sing Bio dan sebagainya memang banyak terdapat Pedagang yang menjual Legen dalam kemasan botol atau jerigen.
Namun mengingat daya tahan Legen yang alami tidak mampu bertahan lama, tentunya keaslian minuman Legen itu patut diwaspadai.
Apalagi dari segi warnanya yang tampak lebih bening sudah bisa menjadi indikasi menun jukkan hasil olahan tingkat lanjutnya.
Memang Legen itu bisa direbus agar bisa bertahan lebih lama. Namun dari segi rasa dan kesegarannya sudah jauh berkurang.
Demi mendapatkan untung yang lebih banyak,  tak jarang ada pedagang Legen  yang  culas dan nakal .
Mereka  sebelumnya telah mencampur Legen yang  asli  itu dengan  air biasa dan pemanis buatan   Tentu bisa dibayangkan akibatnya mereka yang membeli dan mengkonsumsi Legen yang  abal-abal itu.
Sekedar Nostalgia, dulu Legen ini banyak dijajakan oleh pedagang Legen yang berkeliling dengan menggunakan Ongkek dan perlengkapannya yang terbuat dari bambu.
Namun  karena perkembangan Jaman, keberadaan Ongkek itu saat ini sudah jarang ditemui karena berganti dengan botol atau jerigen plastik yang lebih praktis dan efisien.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun