Mohon tunggu...
Jejen Jaenudin
Jejen Jaenudin Mohon Tunggu... Lainnya - penulis pemula

hanya menulis kalau lagi mood

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Daruriat, Hajiat, dan Tahsiniat dalam Berhijab

3 April 2016   17:05 Diperbarui: 3 April 2016   17:23 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DARURIAT, HAJIAT, DAN TAHSINIAT DALAM BERHIJAB

Dalam dunia fashion yang mulai berkembang dengan dengan sangat pesat, trend berhijab mulai diminati semua kalangan khususnya warga muslim di Indonesia. Ini merupakan hal positif dalam perkembangan Islam di Indonesia, para wanita mulai sedikit demi sedikit sadar akan perintah Allah SWT untuk berhijab.

Dengan perkembangan berhijab yang mulai marak di Indonesia ini diikuti dengan bermunculannya butik-butik muslim dan para desainer yang mencoba membuat hijab dengan bentuk dan warna yang bervariasi. Dengan adanya hal ini, masyarakat Indonesia makin tertarik untuk terus berhijab, karena berhijab saat ini mempunyai banyak bentuk pola cara memakai hijab, serta mempunyai variasi warna dan model hijab.

Namun semakin terus berkembang trend hijab ini, ada satu sisi gelap yang mulai muncul, tanpa disadari mereka yang berhijab ikut hanyut dalam hal tersebut. Dari perkembangan ini jika tanpa diikuti oleh iman dan taqwa walaupun kita berhijab, kita bisa tetap ada dalam kesalahan.

Mari kita bahas hal ini dengan pendekatan secara kepentingan daruriat, hajiat, dan tahsiniat. Daruriat yaitu bisa disebut sebagai kebutuhan primer atau jika kita tidak melakukannya itu akan menjadi kemudhratan. Daruriat dalam hal ini adalah untuk menggunakan pakaian, karena jika manusia tidak menggunakan pakaian sama saja seperti binatang. Dalam Islam berhijab merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa ditinggalkan.

Hajiat yaitu bisa disebut sebagai keperluan. Dalam hal ini keperluan manusia adalah berpakaian. Karena berpakaian bisa melindungi kita dari sengatan cahaya matahari secara langsung dan kulit kita dari kuman dan bakteri.

Tahsiniat yaitu kemewahan atau keindahan, dalam hal ini kemewahan terhadap menggunakan pakaian dengan berbagai pernak-pernik atau model yang memiliki nilai keindahan.

Coba kita pahami penjelasan sekilas diatas, saya sengaja mejabarkan pengertian tersebut dengan pembahasan yang dibahas. Sisi gelap yang saya maksud adalah para muslimah di Indonesia telah terbalik dalam mendahulukan kepentingan. Sebagian orang lebih mementingkan atau megawali cara berpakaian dengan Tahsiniat atau keindahan, sehingga mereka lupa dalam tujuan berhijab. Mereka lupa bahwa tujuan berpakaian adalah untuk menutup aurat.

Banyak dari muslimah yang memakai baju dan celana ketat dengan pernak-pernik kacamata dan make up yang mencolok. Mereka justru malah mengundang pandangan lelaki, walaupun memakai baju long dress namun jika menggunakan pernak-pernik yang berlebih dan make up yang mencolok tetap saja akan mengundang pandangan lelaki.

Para muslimah lupa akan tujuan yang Allah perintahkan, bahwa tujuan berhijab sebenarnya untuk lebih menghargai wanita dan menjaga kehormatan wanita. Menurut para ulama berpakaian dengan warna yang mencolok itu tidak diperbolehkan. Jangan ubah susunan kepentingan daruriat, hajiat, dan tahsiniat, setiap perkembangan apapun iringilah dengan iman dan taqwa yang kuat dan kokoh, sesungguhnya setan bisa menyelinap dalam hal apapun untuk membelokan hati dan tujuan manusia kepada Allah SWT.

Maaf jika tulisan ini banyak memiliki kesalahan, mari kita berpegangan tangan dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

[caption caption="Berhijab"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun