Nama : Moh ragil rekol
"Bahasa santuy" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggunaan bahasa yang santai dan tidak formal di media sosial atau percakapan sehari-hari. Istilah ini berasal dari kata "santai" yang berarti rileks atau tidak tegang, dan sering digunakan oleh kalangan muda di Indonesia. Berikut beberapa ciri utama dari bahasa santuy:
Penggunaan Slang dan Istilah Gaul: Bahasa santuy seringkali mencakup penggunaan istilah-istilah gaul seperti "santuy" (santai), "gabut" (tidak melakukan apa-apa), "bucin" (budak cinta), dan lainnya.
Campur Kode: Sering kali, bahasa santuy mencampurkan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, seperti dalam frasa "gue lagi chill di rumah" yang berarti "saya sedang santai di rumah".
Penyederhanaan Kata: Kata-kata sering disingkat atau disederhanakan untuk efisiensi dan gaya, seperti "mager" (malas gerak), "OTW" (on the way), dan "BTW" (by the way).
Penggunaan Emoji dan Stiker: Untuk menambah ekspresi, pengguna bahasa santuy sering menggunakan emoji dan stiker dalam percakapan mereka di media sosial.
Bahasa Tidak Baku: Tata bahasa dan ejaan sering diabaikan, sehingga bahasa menjadi lebih fleksibel dan informal.
Kreativitas: Bahasa santuy sering menampilkan permainan kata atau istilah-istilah baru yang diciptakan untuk membuat percakapan lebih menarik dan lucu.
Pengaruh Budaya Pop: Banyak istilah dalam bahasa santuy dipengaruhi oleh budaya pop, seperti film, musik, dan meme.
Contoh penggunaan bahasa santuy dalam kalimat bisa seperti ini:
"Gue lagi santuy di rumah, nonton Netflix."
"Besok ketemu ya, jangan gabut di rumah terus."
Bahasa santuy mencerminkan kreativitas dan fleksibilitas pengguna bahasa dalam beradaptasi dengan konteks komunikasi yang cepat dan dinamis di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H