Ia teringat cerita-cerita lama yang sering didengar dari para tetua desa. Tentang legenda tiang-tiang rumah yang konon terbuat dari kayu 'belian,' kayu terkuat di dunia. Kayu itu, katanya, adalah pemberian dari dewa laut sebagai simbol hubungan erat manusia dengan alam. Ketika mendengar cerita itu, Ilham selalu terpesona.
"Ilham," panggil Pak Rasyid yang tiba-tiba muncul. "Mari masuk. Malam sudah larut."
Ilham tersenyum dan berdiri. Ia tahu bahwa Pulau Sedanau bukan hanya tempat untuk bermimpi, tetapi juga tempat untuk memulai langkah-langkah kecil menuju masa depan. Masa depan yang tetap berpijak pada tradisi, namun terbuka pada dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H