Mohon tunggu...
Mas Ahmad Zain
Mas Ahmad Zain Mohon Tunggu... -

Mahasiswa tingkat super akhir, giat mencari yang kinyis2..dan dikala senggang ku menulis,\r\nmenulis ala kadarnya yang penting bisa dibaca.\r\n\r\nAHMAD ZAIN (calon Sarjana Psikologi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suara Aryaningtyas Lebih Merdu Ketimbang Suara Nazaruddin..

20 Juli 2011   15:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_123948" align="aligncenter" width="159" caption="Ilustrasi gambar: google"][/caption]

Rutinitas malam ini ku jalani seperti rutinitas biasa nya. sebelum tidur ku melakukan ritual yang istimewa, yakin membuka dua akun kesayangan ku. aku rasa temen-temen juga dapat menebak apa sajakah yang aku buka sebelum tidur... bila anda menjawab "facebook dan Kompasiana", aku yakinkan bahwa jawaban anda itu sangat tepat bin benar sekali. karena memang dewasa ini Indonesia tengah demam dunia maya, lebih khusus demam facebook dan tak jarang orang-orang demam kompasiana. (lebih khusus aku, hehehehe)

Peristiwa Ajaib itu terjadi malam Ini. saat aku melihat-melihat beranda akun facebook ku untuk mencari tahu kabar terbaru, peristiwa ini terjadi. peristiwa ajaib yang membuat hati ku tidak menentu. peristiwa ini terjadi ketika Telpon genggam ku bergetar layaknya goyangan nya trio macan. sontak atensi terbagi, satu sisi mata ku memandang ke arah laptop kesayangan ku, satu sisi mata ku melihat ke arah layah telpon genggam ku. ketika ku lihat ke arah telpon genggam, muncul nama "Tyas-kompasiana" di layar telpon genggam ku. saat ku melihat hal itu, sontak seketika aku yang gantian bergetar, laksana bergetarnya Partai Demokrat karena serangan Nazaruddin. aku bergetar karena sosok yang menelpon aku adalah sosok yang menginspirasi aku dalam menulis..

Tanpa berfikir lama dan panjang-panjang walaupun sambil dalam keadaan bergetar, aku beranikan diri mengangkat telpon tersebut. eh ternyata benar disebrang sana ada suara perempuan, kali ini kuping masih berfungsi baik untuk mengetahui suara itu adalah suara perempuaan tulen. hehehehehe.

Mbak Tyas: "Assalam'alaikum ini mas Zain ya,,"

Aku: "walaikumsalam, iya benar.." (sambil bergetar tangan ku)

setelah itu obrolan kami lancar dan aku pribadi merasa tidak menyangka, bahagia sekali bisa di telpon oleh sosok yang aku rasa menjadi PUJAAN BANYAK KOMPASIANERS LAKI-LAKI. hehehe. apalagi saat suara disebrang sana berkata,

"Zain, kamu itu orang pertama yang aku telpon.."

setelah mendengar kata-kata itu, terasa tubuh aku ini dapat melayang tinggi setinggi-tingginya. namun, sontak aku tanya balik, "akh masak Si??, itu mas Herry gimana??" dijawab oleh mbak Tyas " mas Herry belum pernah ku telpon". setelah mendapat kata-kata kedua ini, tubuh ku makin melayang bagaikan anak SMA baru diterima saat menembak pujaan hati nya. disaat obrolan kami mencair, mbak Tyas berkata "zain, Aku mau ke toilet dulu ya?" sontak telponan kami terhenti.

walaupun singkat, ditelpon oleh ARYANINGTYAS adalah hal terindah dalam hidup ku. ini bukan berlebihan, karena memang inilah realita nya. terindah karena sosok TYAS adalah Inspirasi ku dalam menulis. eeh..eeh..selain itu TERNYATA SUARANYA ARYANINGTYAS LEBIH MERDU LHO KETIMBANG OM NAZARUDDIN. (yang lagi show Telpon ke Metro TV, dan TV One) hehehehehehe..

SALAM RINDU KU UNTUK MU,

[caption id="attachment_123949" align="aligncenter" width="504" caption="ilustrasi gambar: google"]

13111771911822863562
13111771911822863562
[/caption]

ARYANINGTYAS..

(Ahmad Zain)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun