Mohon tunggu...
JEJAK TABIK
JEJAK TABIK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tapak Pengabdi Khatulistiwa adalah salah satu komunitas Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri 3T Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berada di bawah naungan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY. Komunitas ini berdiri pada tahun 2020 dengan generasi pertama dan kedua di Desa Ollon, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kemudian pada generasi ketiga di Desa Mola Nelayan Bhakti, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tapak Pengabdi Khatulistiwa Gelar Lomba 17 Agustus dengan Keunikan Bernelayan Suku Bajo di Desa Mola Nelayan Bhakti

3 Desember 2023   12:27 Diperbarui: 3 Desember 2023   12:32 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlombaan 17 Agustus (Dokpri)

Wakatobi - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tapak Pengabdian Khatulistiwa mengambil inisiatif yang kreatif dengan menyelenggarakan Lomba 17 Agustus yang mengusung kebiasaan bernelayan masyarakat Desa Mola Nelayan Bhakti. Suku Bajo, yang mendiami daerah tersebut, terkenal dengan keahlian mereka dalam berenang dan melaut. Oleh karena itu, tim KKN memutuskan untuk menghadirkan sejumlah lomba yang terkait dengan sumber daya alam dan kebiasaan unik warga sekitar.

Perlombaan ini melibatkan keahlian khas suku Bajo, dengan lomba balap sampan, tarik tambang perahu, dan lomba menyelam. Warga sekitar pun turut serta dengan semangat tinggi, memperlihatkan kecakapan dan kepiawaian mereka dalam aktivitas sehari-hari yang terkait dengan laut.

Salah satu anggota, Muhamad  Ridho Alfarizi menyampaikan bahwa tujuan dari lomba ini bukan hanya untuk merayakan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga untuk memperkenalkan dan mempromosikan keunikan serta keahlian lokal suku Bajo kepada masyarakat lebih luas.

"Kami ingin menciptakan momen perayaan yang tidak hanya meriah tapi juga mendalam dengan menggali kearifan lokal. Lomba-lomba yang kami selenggarakan mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat suku Bajo yang erat kaitannya dengan laut," kata Muhamad Ridho Alfarizi.

Keseruan Lomba (Dokpri)
Keseruan Lomba (Dokpri)
Lomba-lomba tersebut diikuti oleh warga sekitar dengan semangat yang luar biasa. Para peserta menunjukkan kekompakan dan kebersamaan dalam menghadapi setiap tantangan yang diberikan. Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antara warga Desa Mola Nelayan Bhakti.

Dengan suksesnya acara ini, Tim KKN Tapak Pengabdian Khatulistiwa berharap dapat memberikan dampak positif dalam memperkenalkan serta melestarikan kearifan lokal suku Bajo. Selain itu, keberhasilan lomba ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kegiatan serupa di masa mendatang, memperkuat ikatan sosial dan budaya di tengah masyarakat Desa Mola Nelayan Bhakti.

Penulis : Putri Alifiani Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun