Mohon tunggu...
Ganal Arief Rahmawan
Ganal Arief Rahmawan Mohon Tunggu... -

bermanfaat untuk sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dan Pengambilan Keputusan

6 Desember 2013   03:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:16 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan konsep, logika dan pengambilan keputusan, dalam proses ini pastinya melalui proses proses kognisi. Dalam dinamika kelompok pengambilan keputusan sangat di utamakan dalam proses pencapaian tujuan dari kelompok atau suatu organisasi.

Dalam ranah kehidupan berorganisasi, pastinya dalam melaksanaka suatu kegiatan atau per seapan sebelum kegiatan, konsep awal kegiatan akan menyusun atau membentuk hal hal apa saja yang akan di bahas atau di munculkan. Contoh dalam suatu kelompok atau organisasi pramuka, karena mendekati hari ulang tahun pramuka yaitu 14 agustus. Maka pramuka kwartir ranting mmmengadakan kemah akbar kecamatan dengan konsepgenerasi cerdas dan kreatif ,sehingga dalam musyawarah memunculkan berbagai pendapat untuk terlaksananya dan berlangsungnya kegiatan kemah akbar yang akan di selenggarakan dalam waktu dekat ini. Karena banyaknya ide ide untuk kegiatan yang akan di selenggerakan selam 3 hari dengan peserta sekolah dasar , sederajatdan sekolah menengah pertama, sederajat. Karena dalam musyawarah banyak ide ide yang muncul, maka pimpinan musyawarahakhirnya mengambil keputusan untuk menggunakan kegiatan kegiatan dalam mengisi kemah akbar yaitu dengan perlombaan perlombaan yang memberikan reward atau hadiah untuk pemenangnya.

Bila di tinjau dari materi yang di angkat . dalam ilustrasi di atas konsep awal yang muncul sebagai tema awal kegiatan sehingga akan memunculkan beberapa pendapat yangg akan mengarah pada hasil akhir dalam pengambilan keputusan untuk tercapainya tujuan bersama.

Dalam proses sebelum pengambilan keputusan atau pra pengambilan keputusan adakalanya melalui proses hipotesis atau dugaan sementara pada hasil akhir atau pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam hal logika, adakalanya ada dua orang dapat bepikir tentang hal yang sama, kesimpulan mereka yang diraih melalui proses pemikiran yang mungkin berbeda yang satu logis dan yang satunya tidak logis. Dalam hal ini bisa dikatakan motif awal individu atau seseorang itu berbeda beda walaupunhal yang disampaikan atau yang di utarakan sama dengan individu lain. Konsepyang menjadi langkah awal dalam proses pengambilan keputusan karena konsep akan menyusun aspek aspek yang akan disimpulkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan sama halnya dengan kesimpulan contoh dalam konsep silogisme, adanya dua premis yang berhubungan dengan hal itu kita di tugaskan untuk menarik kesimpulan dari dua premis yang ada, seperti semua hewan itu bernafas,sebagai premis mayor dan untuk premis minornya yaitu sapi adalah hewan sehingga memunculkan konklusi atau kesimpulan oleh karena itu sapi itu bernafas.

Dalam pengambilan keputusan, sebuah kesimpulan biasanya dinyatakan secara implisit dan eksplisit dalam kontek pernyataan kemungkina atau dapat dikatakan hipotesis. Dalam proses analisi logis biasanya terjadi kegagalan seperti buah pikiran yang keliru dari reifikasi maksudnya hipotesisnyang akan digunakannsebagai pengambila keputusan belum pasti, yang kedua argumen ad hominem maksudnya ialah argumen argumen yang menyerang kaakter seseorang dan bukan isi argumennya, yang ketiga argumen yang menggunakan paksaan dan kekuatan, yang keempat menggunakan kekuasaan dan ketenaran misalnya artis arti atau politisi politisi dalam mengambil keputusan, yang ke lima argumen mayoritas pasti benar maksudnya yaitu suara mayoritas sebagai keputusan yang akan di ambil, selanjutnya yang terakhir atau yang ke enam argumen manusia jerami maksudnya membangun argumen yang lemah dan dihubungkan dengan orang lain sehingga membunuh karakter lawan, sehingga dalam hal ini anda dapat memenangkan argument anda walaupus secara logika dan rasional argument anda tidak kuat. Ya disini lah proses kognisi manusia bagaimana dia berfikir untuk mendapatan jawan yang dia inginkan untuk menunjang kesuksesan atau tujuan hidupnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun