Mohon tunggu...
Muhammad ulin nuha
Muhammad ulin nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga, pendia, penyabar,

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Money Politics pada Demokrasi

18 November 2024   22:29 Diperbarui: 18 November 2024   22:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan bupati  tahun 2024 tinggal menghitung hari, tepatnya tanggal 27 November 2024 mendatang.  semua orang yang sudah mempunyai hak memilih akan menggunakan haknya.  Para calon calon bupati pada menyampaikan visi dan misi mereka dan janji janji yang mereka utarakan disaat mereka berkmapanye.  Berbagai cara yang dilakukan demi memenangkan pemilu. Tetepi apakah visi missi dan janji janji yang mereka sampaikan kepada Masyarakat ditepati atau hanya pengantar isu wacana belaka?  Atau hanya demi mencari jabatan untuk memperkaya kelompok pendukung atau bahkan demi memperkaya pribadi? Atau bahkan, hanya demi jabatan mereka  melakukan politik uang \money politics untuk kemenangannya  sehingga  mempengaruhi demokrasi Indonesi.

Apa itu politik uang\money politics

     Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan berlangsung. Pembelian suara ini dapat dilakukan menggunakan uang atau barang, seperti sembako, dan biasa diberikan oleh tim kampanye, anggota partai politik, dan relawan.

      Money politics merupakan bagian dari skandal korupsi pemilu dan isu penting diantara pelanggaran pemilu lainnya. Sesuai dengan definisi yang umum, money politics mungkin hanya dikaitkan dengan praktek beli suara. Padahal money politics dalam artian pengaruh uang dalam pemilu tidak hanya sekedar praktek beli suara, tapi keseluruhan praktek dalam setiap tahapan pemilu yang dapat dipengaruhi oleh uang sehingga dapat diuntungkannya salah satu partai politik atau kandidat dan/atau tidak diuntungkannya partai politik atau kandidat yang lain Sehingga mempengaruhi suara yang di dapatkan, apabilya orang yang menang dari hasil money politik dapat kita pastikan dari hasil kerjanya di kemudian hari, dia sungguh sungguh terhadap Amanah atau tidak Amanah.

    Politik uang dapat mempengaruhi  proses maupun hasil  dalam pemilu dan dapat menyebabkan pihak yang lain dan bahkan bisa merusak demokrasi bangsa Indonesia. contonya, pada saat verifikasi calon presiden, wali kota, DPR, bupati, bahkan kepala desa. Sehingga dapat membuat orang yang melaksanakan money politik dapat menjadi kandidat.

Dampak money poitics terhadap demokrasi

      Masyarakat Indonesia mempunyai hak untuk memilih sesuai  dengan keinginan masing masing, tetapi karena Masyarakat juga ada yang antusias menerima suap terjadilah politik uang untuk membeli suara, dengan itu akan berdampak pada kualitas pemimpin karena menempati kursi karena Upaya suap menyuap.

Dampak-dampak terhadap demokrasi

1. Praktik politik uang berpotensi menghasilkan kerusakan pada manajemen pemerintahan. Karena, pengisian jabatan politis dalam pemerintahan yang lahir dari proses korupsi politik, secara langsung akan berdampak pada pemerintahan yang korup pula. Hal ini disebut investive corruption30 dimana politisi yang terpilih lebih mengutamakan kepentingan para donator dibandingkan rakyat dengan memberi banyak keistimewaan.

(https://www.kompasiana.com/rerikamunita24/6407633c3788d46ff81d06a2/dampak-money-politik-politik-uang-terhadap-demokrasi-di-indonesia?page=2&page_images=1 )  

    Korupsi  politik seperti di pandang hal yang biasa bagi  para penjabat-penjabat yang tidak baik. dengan itu haruslah kita awali dengan memilih pemimpin yang tidak menggunakan politik uang demi kemenagannya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun