Mohon tunggu...
Muhammad ulin nuha
Muhammad ulin nuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga, pendia, penyabar,

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Sangat Perlu Beridiologi dan Berfalsafah pada Pancasila

29 Oktober 2024   23:26 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai dari sila ketiga  ini,  bisa juga kita aplikasikan di kehidupan kita sehari-hari, contohnya,  gotong royong, rela berkorban, mempertahankan kedaulatan, dan rukun antar sesama Masyarakat Indonesia.

Hidup dengan persatuan akan mempermudah jalan kita. Dengan gotong royong perkerjaan kita akan menjadi ringan, dengan kita rela berkorban kemerdekaan yang telah kita capai akan bertahan, dengan rukun antar sesama, tanpa membedakan ras, suku, agama, hidup kita akan tentram Hidup ini yang penting kita Bersatu tanpa memusuhi, hidup akan tercipta damai, aman, dan tentram

4. Nilai dari ideologi Pancasila yang ke empat"Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Permusyawaratan\Perwakilan" menunjukkan  bahwa pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. 

Rakyat yang ingin meminpin harus selalu ingat, bahwa mereka di beri mandat keperyaan oleh rakyak untuk menjadi bangsa yang maju, Sejahtera dan bisa mengikuti perkembangan zaman. Tetapi sekarang, para pemimpin banyak yang menyeleng dari jabatanya, alhasil malah membuat rakyat menderita  kerugiaan.

Menjadi pemimpin haruslah bijaksana dalam segala hal. Seorang perwkilan rakyat atau DPR seharusnya bisa menjadi wakil yang diharapkan Masyarakat, sekarang di Indonesia masih krisis tentang perwakilan. Karena DPR sekarang masih belum bisa menuruti permintaan rakyat, dan di karenakan juga, para anggota, pimpinan DPR masih tunduk pada penguasa yang dzalim. Sehingga mengesahkan undang-undang masih sangat sulit, terutama UU perampasan asset. Padahal itu sangat menuntungkan bagi masyrakat dan Negara untuk mengurangi korupsi dan nepotisme. Yang mengakibatkan tidak ada jeranya para koroptor ini adalah hukuman yang terlalu mudah dan hukumanya bisa di jual belikan, dan hukumanya tidak sesuai dengan  kejahatanya.

Indonesia tidaklah kekurangan orang orang yang cerdas, pandai, dan pintar, tetapi Indonesia kekurangan orang yang jujur dan beradab, sehingga menghambat perkembangan bangsa Indonesia karena para orang tidak jujur ini menempati kursi kursi pemerintahan.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, kita harus bijaksana dalam mengambil Keputusan dan memilih pemimpin dan wakil rakyat, karena apabila kita salah memilih itu akan mengefek kepada kita

5. Nilai ideologi sila kelima "keadilan sosial bagi seluruh Indonesia" yaitu mengandung bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil. Dengan keadilan lah Masyarakat Indonesia menjadi Makmur, dengan makmurlah masyrakat menjadi Sejahtera, dengan Sejahteralah masyrakat Masyarakat  rukun, dengan rukunlah, Masyarakat menjadi tentram. Dengan itu semua pasti akan memnimalisir kejahatan.

Bangsa Indonesia sekaraang masih sulit untuk tentang keadilan, karena keasilan hanyalah milik orang yang berduit. Sebenarnya Indonesia butuh revolusi keadilan, guna menghancurkan komunikasi sindikat sindikat suap dan korupsi.

Ekonomi Indonesia tidak akan maju sebelum masalah keadilan terselesaikan, karena kunci kemajuan adalah adil. Adil bukanlah hal yang sulit, tetapi itu akibat dari salah didikan dari orang tua atau juga maslah dengan teman. Sifat adil haruslah ditanamkan sejak dini, sebagai orang tua janganlah terlalu memanjakan anaknya, karena bisa merusak mental anak, dan mentalnya bisa menjadi mental manja.

Di Masyarakat kita juga harus adil, tanpa membeda bedakan tingkatan sosial. Karena dengan membeda bedakan kita bisa merusak kesejahteraan masyrakat. Teruslah adil kepada siapapun dimanapun demi bangsa dan negara indonrsia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun