Mohon tunggu...
Arya Ramadhan
Arya Ramadhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya sangat senang menulis dan membaca, saya menemukannya ketika sudah kelas 1 SMA. Saya juga tertarik dengan dunia PERS, Jurnalistik, Wartawan dan sebagainya. Saya juga senang belajar ekonomi,sejarah, psikologi, dan hubungan internasional. Nomor Gopay : 085156640953 (Arya Ramadhan)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Hubungan Amerika-Rusia Jarang Akur Setelah Perang Dunia Pertama?

8 Agustus 2023   19:56 Diperbarui: 8 Agustus 2023   20:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kejayaan Soviet: https://pin.it/5w1al3L

Upaya Soviet gabung ke barat

 Setelah perang dunia kedua usai, Nazi dengan sekutu porosnya jepang telah kalah telak dan dipaksa menyerah tanpa syarat ke sekutu. Nasib Jerman mirip seperti Polandia diawal perang dunia kedua yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu Timur dikuasai Uni Soviet dan Barat dikuasai Sekutu barat. Hasil perang dunia kedua membuat suatu "perang final" dimasa depan antara kekuatan besar dunia, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Keduanya berlomba-lomba membuat senjata pemusnah massal alias senjata nuklir sebagai bentuk kedigdayaan dan antisipasi ancaman dari satu sama lain. 

Menariknya, Pada tahun 1951 Uni Soviet pernah mengajukan proposal untuk bergabung ke NATO(pakta pertahanan Atlantik Utara). Hal ini didasari dari kekhawatiran adanya perang nuklir yang dapat memusnahkan peradaban manusia modern. Namun, Proposal tersebut tidak di gubris serius oleh pihak barat dengan alasan tidak sesuai dengan tujuan demokratis dan pertahanan NATO. Hal ini juga yang menjadi cikal-bakal berdirinya pakta pertahanan di Eropa Timur yang bernama Pakta Warsawa. Kelak, akan menjadi tandem penting soviet dalam melawan pengaruh Amerika di Eropa.

Soviet runtuh, Berita bagus?

Ilustrasi kejayaan Soviet: https://pin.it/5w1al3L
Ilustrasi kejayaan Soviet: https://pin.it/5w1al3L

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, Tamat sudah riwayat negara komunis pertama dan terbesar di dunia saat itu. Ada 15 negara merdeka pasca runtuhnya Soviet, salah-satunya adalah negara federasi Rusia. Di umur yang masih sebiji jagung, Rusia mulai sedikit-demi sedikit membangun negaranya kembali agar dapat bersaing di kanca internasional. 

Momentum tersebut didapati ketika Rusia dipimpin oleh seorang mantan KGB(Badan intelejen Soviet) yang bernama Vladimir Putin. Menariknya, Rusia di bawah Putin juga pernah melakukan sesuatu yang nenek moyang mereka(Soviet) lakukan, Yaitu mengirim proposal pengajuan anggota NATO. Namun nahasnya, Proposal tersebut juga di tolak sebagaimana Soviet dulu.

Di awal tahun 2022, Publik dunia di kejutkan dengan "Operasi militer" Rusia ke Ukraina dengan dalih denazifikasi dan melindungi hak-hak masyarakat Ukraina Timur seperti luhansk dan donetsk. Aksi ini membuat sekutu barat geram atas kelakuan Rusia. Menjatuhkan sanksi berat ekonomi dari negara-negara Barat ke Rusia adalah respon yang paling signifikan dalam upaya membela Ukraina. Hal tersebut masih tetap terjadi sampai Artikel ini diluncurkan.

Keharmonisan hubungan keduanya seperti Tom & Jerry. Sangat sulit untuk diredakan apalagi didamaikan. Karena keberadaan senjata nuklir di masing-masing pihak membuat rasanya hari esok adalah misteri, apakah peradaban manusia akan musnah dan punah akibat kelakuan umat manusia itu sendiri? Kita doakan supaya hal tersebut tidak terjadi dan perdamaian serta persahabatan antar penduduk di bumi dapat di eratkan agar dapat fokus kepada masalah yang lebih urgent lagi yaitu masalah sampah di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun