Mohon tunggu...
Danu Respati
Danu Respati Mohon Tunggu... -

Menjalin cerita dari keseharian

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Pemilik Kebun Sawit Malaysia yang Kena Tipu Pekerja Indonesia

1 Juli 2013   08:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:11 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh mau liat-liat komplek Putrajaya ya?" Ya iyalah. "Saya banyak antar tamu ke sana. Liat-liat, foto-foto". Bicaranya bahasa Malaysia dengan logat Melayu campur Hokian yang bikin kening berkerut dan kuping melebar.

"Iya Pak. Nanti muter-muter dulu ya di komplek".

"Tak bise. Saya ada tamu nak antar ke bandara". Kira-kira begitulah bahasanya. Aduh agak matre ni kesannya. Hahahaha. Cuman salut juga dengan umur kira-kira 55an tahun masih semangat juga Bapak ini.

"Pak sudah lama bawa taxi ni?"

"Lumayan lama. Saya dulu banyak usaha ganti-ganti. Pernah pula bertanam sawit".

"Wah gede tu pasti hasilnya. Kenapa ditinggalin?"

"Masih ada sedikit. Hasilnya tak banyak lagi. Mana pernah kena tipu orang Indon".

Wah agak sensitif ni. "Lah kok bisa. Ditipu gimana?"

"Iya saya sudah bayar uang banyak untuk pekerjaan. Tapi mereka bawa lari itu uang. Susah cari orang baik-baik kerja sawit." Ga jelas sih pekerjaan apa yang dia bayar. Saya pikir ya membersihkan kebun atau memupuk atau memanen.

"Wah apes banget. Tapi ga semua orang Indonesia begitu lo". Rasa nasionalisme sedikit terusik. Ga enak banget dengar ceritanya tapi mikir juga. Di Indonesia juga banyak yang kerjanya nipu. Jadi masuk akal kalau ada yang memperluas wilayah operasi ke Malaysia. "Cari yang mau kerja beneran pasti banyaklah Pak".

"Iya memang. Orang Indon di Malaysia memang banyak, bayangkan ada 3 juta. Tapi saya sudah tua capek ngurus sawit makanya banyak saya jual kebun sawit".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun