Terahir memang namanya saja kelompok marahan, apa saja jadi dalih marah. Karena disanalah letak keberiman mereka. Iman tanpa Nahimunkar adalah gombalan kecut. Kata mereka meyakinkan. Hingga ahirnya mereka memprovokasi masyarakat Indonesia yang masih lugau dalam pemahaman kebagsaan dan isu-isu global. semangat religius masyarakat Indonesia memang menjadi celah mereka. Sebab mereka tau Indonesia adalah masyarakat religius. Semangat religius masyarakat Indonesia yang umumnya awam dalam pemahaman Agama memudahkan mereka melakukan tindakan membodohi masyarakat Indonesia.
nah masalahnya selera orang kan beda, tidak semua yang ia makan harus minum dengan teh botol sosro yang ternyata bungusnya kotak.
Boleh lah makan nasi padang minumnya Dawet ayu Banjarnegara.
kita sebagian umat muslim di Indonesia menganggap semua persoalan tidak selalu diselesaikan dengan kemarahan. Nahimunkarnya boleh bedalah asal tujuannya untuk memajukan Islam. Masyarakat Indonesia yang sudah terbiasa dengan perbedaan jangan dipaksa untuk sama. Sebab disana muncul rasa asing, yang membuat masyarakat Indonesia merasa gerah dengan keberadaan kelompok marahan ini.
sekedar mengingatkan, kelompok ini adalah biang kerok rusuhnya Negri-negri timur tengah. paling ngenes sampai hari ini yang kita bisa saksikan adalah Suriah.
semoga bangsa Indonesia di jauhkan dari pertengkaran antar anak Bangsa.
jadilah Banserep saja untuk melindungi segenap Bangsa, menjaga Ibu pertiwi ini warisan para pejuang yang akan kita wariskan untuk anak cucu kita nanti, jangan mau di gombalin pakai acunagn jari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H