Apa sih yang kamu pikirkan ketika mendengar kata Jogja?
Mungkinkah terlintas Malioboro? Atau Alun-Alun?
Bagaimana dengan tempat wisata? Kuliner Jogja, mungkin?
Wah sepertinya bakal banyak pertanyaan yang jawabannya Jogjakarta.
Saat pertama kali memutuskan untuk kerja di Jogja, 3 bulan pertama saya bisa dibilang tidak berjalan mulus
Teman-teman yang dulunya kuliah di Jogja satu persatu lulus dan mulai meninggalkan Jogja. Diam-diam perasaan sepi datang dan membuat dada sesak menahan tangis -kesepian huhu-Â
Memang pada awalnya semua hal itu tidak mudah. Ditambah lagi saya yang ngekost jauh dari keramaian, lingkungan kost yang sangat individual, maka semakin kecillah diri ini rasanyaÂ
Karena tidak kuat dengan keadaan yang seperti itu, maka saya memutuskan untuk pindah kostan yang tentu saja ada konsekuensinya, yaitu jarak ke kantor sedikit lebih jauh.Â
Meskipun beberapa teman menyarankan untuk tidak pindah, tapi tak apa. Saya memilih pindah untuk kebaikan dan kesehatan pikiran -karna kesepian di kos itu cukup bikin stress hehe-Â
Waktu memang tidak bisa menunggu. Tetiba hari-hariku sibuk dengan kerjaan dan tidak lagi berfokus pada rasa sepi. Oiya sekarang saya sudah punya teman di kostan yang baru, yey!
Setiap hari waktuku kuhabiskan di kantor, mulai dari matahari terbit hingga terbenam --udah kek lagu sekolah minggu aja ckck-- Â
Tiba-tiba sudah setahun lebih aja di Jogja, cukup lama bukan? Tapi satu hal yang sampai saat ini masih tidak familiar dengan saya, yaitu Gudeg.Â
Siapa yang gak tahu kalau Jogja adalah rumah kuliner murah tapi gak murahan, seperti Gudeg ini hihiÂ
Gudeg adalah salah satu makanan Khas Jogja yang sangat populer di kalangan turis lokal maupun mancanegaraÂ
Salah satu bahan utamanya adalah sayur nangka, orang Jogja bilangnya sayur gori. Kurang lengkap tanpa sambal goreng krecek yang terbuat dari kulit sapi goreng, cabai dan kacang.Â
ada juga opor ayam, telur pindang (telur ayam yang dimasak bumbu, bukan telur ikan pindang ya hehe) dan tentu saja tahu atau tempe bacem. membayangkannya saja sudah bikin lapar -ckck otw pesan makan-
Bagi kamu yang menyukai makanan manis, maka Gudeg harus masuk ke daftar kuliner yang wajib kamu cobain saat berkunjung ke JogjaÂ
Jangan salah, selain enak Gudeg juga mengandung sejumlah nutrisi yang dapat kamu gunakan untuk beraktivitasÂ
Zat gizi dalam Gudeg berupa karbohidrat, protein dan lemak yang dimana tiga zat gizi makro ini berperan penting dalam pemenuhan asupan gizi sehari.Â
lanjutin cerita lagi ya kenapa saya tidak terbiasa dengan Gudeg ini, karena bumbunya yang manis.Â
Ya, karena bumbu yang manis. Lidah Sulawesi-ku tidak bersahabat dengan gudeg, bahkan setelah hampir 2 tahun saya di JogjaÂ
"Gudeg terlalu Jogja untuk saya yang Sulawesi" ckck
Saya sudah coba makan beberapakali makanya saya bisa bilang bahwa kami tidak bersahabat, tetapi bukan berarti saya jadi benci dan tidak suka gudeg.Â
Saya suka kok, sambal kreceknya!Â
Bukan hanya Gudeg saja sih, lebih ke makanan yang terlalu manis. Saya kurang suka apalagi jika makanan manisnya sebagai menu utama dan bukan dessert hmm
Sedikit cerita, dulu waktu pertama kali merantau ke Jawa setiap hari makannya selalu manis sampai-sampai diare hampir seminggu. Mungkin pada saat itu perutnya masih beradaptasi, maklum lingkungan baru ckck
Sesekali jika kalian punya kesempatan berkunjung ke Sulawesi makanan khas kami rasanya pedas-asin, mungkin kalian akan punya pengalaman yang sama
Di Sulawesi Tengah bahkan keseluruhan Sulawesi, makan kurang lengkap rasanya tanpa sambal.
Walaupun makanan cukup beragam, satu persamaannya adalah rasa yang pedas-asin.
Jika di Makassar ada Coto Makassar, di Palu ada Sup Kaledo yang sama-sama bahan utamanya daging sapi dan dimakan bareng ketupat atau lontong
Tenang saja, walaupun kamu mungkin juga tidak bersahabat  dengan makanan Sulawesi yang pedas-asin, kamu akan tetap baik-baik saja
Seperti saya sekarang, makanan manis bukan penghalang untuk saya merantau ke Jogja
Melainkan saya dapat banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang akan dengan semangat saya ceritakan saat pulang nanti
Demikian pengalaman saya dengan Jogja dan Gudeg. Jika untuk saya makanan manis itu kurang menambah nafsu makan, menurut kamu gimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H