Mohon tunggu...
Jeihan Fauziah
Jeihan Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

SELFFF LOVE

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kontribusi dan Peran NU dalam Mewujudkan Kemerdekaan Indonesia

29 April 2024   21:26 Diperbarui: 29 April 2024   21:29 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada 17 Agustus 1945 seluruh perbedaan dari Sabang hingga Merauke bersatu padu bergelora merayakan kemerdekaan Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia, sebuah pengumuman kemerdekaan merupakan satu hal yang sangat didambakan. Jejak sejarah yang panjang dalam meraih sebuah kemerdekaan Indonesia hingga saat ini akan selalu tersimpan pada sendi-sendi nadi setiap bangsanya. Dan setiap negara punya sejarah yang berbeda dalam menaklukan sebuah proklamasi kemerdekaan.

Perjuangan dalam meraih kemerdekaan Indonesia bukanlah sebuah hasil dari perjuangan yang singkat dan mudah. Ia merupakan buah dari perjuangan panjang yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari para pemimpin nasional, para tokoh bangsawan intelektual, para ulama, hingga rakyat biasa. Perjuangan ini tidak hanya terjadi di medan perang, tetapi juga melalui diplomasi, pendidikan nasionalisme, gerakan politik hingga gerakan keagamaan.

Bicara sebuah gerakan keagamaan, Nahdhatul Ulama (NU) turut berjuang hadir menjadi garda depan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh NU dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, dilakukan sebuah upaya dengan mendorong dan menggerakkan para ulama, santri dan umatnya untuk bangkit menghimpun kekuatan melawan pemerintahan asing alias para penjajah. Hal tersebut tentunya, merupakan sebuah bagian dari bukti sejarah yang tidak dapat dipungkiri.

Misalnya, dalam catatan sejarah mengukir sepercik kisah pelopor pendiri NU, KH Hasyim Ashari yang telah masuk dalam nominasi pahlawan nasional. Ia mendapatkan gelar pahlawannya karena jasanya dalam melawan penjajahan di masa Hindia-Belanda. Salah satu bentuk upaya yang ia lakukan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia adalah dengan menggerakan para tokoh ulama, santri, dan rakyat Indonesia melalui fatwa jihad yang dikenal dengan sebutan "Resolusi Jihad" melawan penjajah Belanda, tepatnya pada 22 Oktober 1945. Sehingga, dampak dari fatwa adanya Resolusi Jihad tersebut menjadi pemicu pecahnya Perang Surabaya 10 November 1945.

Dalam fatwa Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Ashari berisikan lima butir fatwa. Pada butir pertama, berbunyi bahwa kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus wajib dipertahankan. Pada butir kedua; Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah harus dijaga dan ditolong. Ketiga; musuh Republik Indonesia yaitu Belanda yang kembali ke Indonesia dengan bantuan sekutu Inggris pasti akan menggunakan cara-cara politik dan militer untuk menjajah kembali Indonesia.

Butir keempat; Umat Islam terutama anggota NU harus mengangkat senjata melawan penjajah Belanda dan sekutunya yang ingin menjajah Indonesia kembali. Dan terakhir kelima; kewajiban ini merupakan perang suci (jihad) dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang tinggal dalam radius 94 kilometer, sedangkan mereka yang tinggal di luar radius tersebut harus membantu dalam bentuk material terhadap mereka yang berjuang.

Selain itu, peran NU dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia dapat dilihat dari upaya para ulama NU yang bergerak mengusir penjajah Belanda melalui peran dunia pesantren. Dengan adanya beberapa program kristenisasi yang digalakkan oleh penjajah Belanda di bumi nusantara ini menjadikan Nahdlatul Ulama bangkit menghimpun laskar-laskar kekuatan (Hizbullah) yang dipimpin oleh KH Abdul Kahar Mudzakir dalam melawan penjahan Belanda yang dianggap kafir dan dhalim. Selain itu, banyak juga santri dari pesantren-pesantren NU bergabung dengan gerilyawan di berbagai front.

Peran ulama dalam perjuangan kemerdekaan negara Republik Indonesia tidak hanya sebagai pengobar semangat santri dan masyarakatnya, akan tetapi juga bertujuan "mempengaruhi" pemerintah agar segera menentukan sikap melawan kekuatan asing yang ingin menggagalkan kemerdekaan negara Republik Indonesia.

NU juga aktif dalam diplomasi untuk mendukung perjuangan kemerdekaan. Para ulama NU, termasuk KH Mas Mansur, berpartisipasi dalam Konferensi Meja Bundar yang menghasilkan pengakuan internasional atas kedaulatan Indonesia. Upaya diplomatik ini menunjukkan bahwa NU tidak hanya terlibat dalam perjuangan fisik, tetapi juga berusaha memperoleh dukungan global untuk kemerdekaan Indonesia.

Kini, setelah Indonesia merdeka, NU terus berperan dalam membangun negara baru Indonesia. Mereka aktif dalam pendidikan, sosial, dan politik, serta berkomitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan dan agama Islam yang moderat. Kontribusi dan peran NU dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia telah mewarnai catatan penting sejarah negeri ini. Organisasi ini tidak hanya membela kemerdekaan secara fisik, tetapi juga memainkan peran besar dalam membentuk identitas nasional Indonesia yang inklusif dan berlandaskan nilai-nilai Islam yang damai dan toleran. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun