- Peningkatan Kewaspadaan: Kasus ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan regulator terhadap potensi korupsi di sektor keuangan.
Tantangan dalam Penerapan Actus Reus dan Mens Rea
Penerapan konsep Actus Reus dan Mens Rea dalam kasus korupsi di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
1. Kompleksitas Tindakan Korupsi: Korupsi sering kali melibatkan tindakan yang kompleks dan sistematis, sehingga sulit untuk membuktikan Actus Reus dan Mens Rea.
2. Pengaruh Besar Pelaku: Pelaku korupsi sering kali memiliki pengaruh besar dan jaringan yang luas, sehingga sulit untuk mengungkap dan membuktikan keterlibatan mereka.
3. Lemahnya Sistem Pengawasan: Sistem pengawasan yang lemah memberikan kesempatan bagi pelaku untuk melakukan korupsi tanpa takut terdeteksi.Â
 4. Niat yang Tersembunyi: Niat pelaku seringkali tersembunyi di balik tindakan-tindakan yang tampak legal. Pembuktian mens rea menjadi sulit karena membutuhkan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Misalnya, dalam kasus penipuan, pelaku mungkin menggunakan bahasa yang ambigu atau memanfaatkan celah hukum untuk menyembunyikan niat jahatnya.
Solusi yang dapat diterapkan antara lain:
1. Penguatan Sistem Pengawasan: Meningkatkan sistem pengawasan dan kontrol untuk mencegah terjadinya korupsi.
2. Peningkatan Kapasitas Penegak Hukum: Meningkatkan kapasitas penegak hukum dalam mengungkap dan membuktikan kasus korupsi.
3. Peningkatan Kesadaran Publik: Meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pemberantasan korupsi dan peran mereka dalam mencegah korupsi.