Mohon tunggu...
Jehan Ratu Ferisa
Jehan Ratu Ferisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi travelling dan kulineran, genre musik favorite melancholic, selalu percaya hal baik akan datang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Pikiran Negatif tentang Diri Kita dengan Cara Self Affirmation

24 Januari 2023   01:36 Diperbarui: 24 Januari 2023   01:48 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang yang hidup di abad ke-23 ini pasti pernah mengalami pikiran negatif tentang diri kita yang membuat kita menjadi insecure, tidak percaya diri, bahkan bisa sampai stres. afirmasi menjadi salah satu strategi dalam hidup untuk mengubah pola pikir yang negatif menggunakan suatu pernyataan positif sebagai motivasi.  Pertanyaanya, bisakah kamu memercayai omongan diri sendiri tanpa menjadi skeptis terhadap self-worth, dan tanpa menyangkal kesulitan yang dihadapi? hampir semua orang pasti pernah mendengar kalimat afirmasi yang dikatakan untuk kekuatan sehari-hari. Mulai dari “I am successful”, “I get better everyday”, atau “I am confident”, hingga “I am unbreakable”.

Afirmasi positif sering kali digunakan untuk meningkatkan self-esteem, yang pada akhirnya bertujuan untuk mendorong adanya perubahan positif dalam hidup. Well, kalau kamu tak sering mengatakan afirmasi kepada diri sendiri,  akan terdengar aneh rasanya untuk menyebut betapa keren diri kamu sendiri… tapi faktanya, afirmasi adalah cara efektif untuk melawan narasi monolog negatif yang terkadang sering terserap ke alam bawah sadar.

Claude Steele (1988) menggagas teori self-affirmation yang menyebutkan bahwa kita bisa mempertahankan integritas diri lewat berkata pada diri sendiri tentang hal positif yang kita yakini. Namun perlu digarisbawahi, mempertahankan integritas diri bukan semata-mata tentang menjadi sempurna, hebat, ataupun cemerlang. Kita hanya harus menjadi kompeten – sesuai nilai personal yang diyakini – agar bisa menghadapi tantangan hidup secara baik dan fleksibel.

Afirmasi positif bisa membantu memperluas keyakinan diri untuk jadi tangguh ketika kesulitan muncul, hingga pada akhirnya memicu pola pikir optimis. ketika berhadapan dengan tekanan sosial ataupun perasaan tak nyaman terhadap isu kesehatan dan melepaskan kita dari kecenderungan menenggelamkan diri dalam pikiran negatif. Bahkan beberapa studi* membuktikan bahwa…
* Self-affirmation menurunkan kadar buruknya kesehatan akibat stres;
* Self-affirmation meningkatkan gaya hidup sehat lewat niatan mengonsumsi buah dan sayuran lebih banyak;
* Self-affirmation memiliki hubungan positif dalam pencapaian akademik bagi para siswa yang merasa tertinggal di sekolahnya.

Singkatnya, afirmasi positif membantu kita mengurangi level defensive ketika merespons suatu masalah, sehingga kita bisa menggantikan pikiran negatif dengan pernyataan positif. Akhirnya, kita pun punya ruang untuk menciptakan narasi yang lebih penuh harap tentang jati diri kita, dan mengenai kemampuan kita dalam meraih yang diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun