Mohon tunggu...
Jehan Adma Nabila
Jehan Adma Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa THH IPB Angkatan 60

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Residence in Nature: Adapting to Environment and Economic Change

27 September 2024   22:15 Diperbarui: 27 September 2024   22:16 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Residence in nature : Adapting to environment and economic change

Moderator: Kang Muhammad Haikal

Narasumber: Pak Adi Saiman (Relawan Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor)

Dunia saat ini sedang mengalami perubahan lingkungan dan ekonomi yang begitu cepat. Hal ini sangat terasa di kota-kota besar, terutama di kawasan yang dekat dengan sumber daya alam seperti sungai. Salah satu sungai yang menjadi sorotan adalah Sungai Ciliwung, yang mengalir melewati Jakarta dan Bogor. 

Sungai Ciliwung, yang dulunya sangat penting bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat, kini menghadapi berbagai masalah seperti pencemaran dan pendangkalan akibat aktivitas manusia. Namun, ada banyak orang yang peduli dan ingin mengembalikan kejayaan sungai ini. Salah satunya adalah Pak Adi Saiman dari Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor.

Dalam diskusi ini, Pak Adi menjelaskan berbagai upaya yang dilakukan komunitasnya untuk menjaga Sungai Ciliwung. Mulai dari membersihkan sungai secara rutin, menanam pohon di bantaran sungai, hingga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. 

Mengapa Sungai Ciliwung Penting?

Sungai Ciliwung bukan hanya sumber air bersih, tapi juga menjadi rumah bagi berbagai macam makhluk hidup. Sayangnya, karena aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, sungai ini menjadi tercemar dan rusak. Komunitas Peduli Ciliwung berupaya untuk memperbaiki kondisi sungai ini agar bisa kembali berfungsi sebagaimana mestinya.

Adaptasi terhadap Perubahan Lingkungan

Perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat kondisi lingkungan semakin tidak menentu. Curah hujan yang tidak teratur sering menyebabkan banjir. Untuk mengatasi masalah ini, komunitas melakukan beberapa upaya, seperti membuat drainase yang ramah lingkungan dan mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Tantangan Ekonomi dan Lingkungan

Selain masalah lingkungan, perubahan ekonomi juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak lahan di sekitar sungai yang dijadikan tempat tinggal atau usaha, sehingga mengurangi ruang terbuka hijau dan memperparah kerusakan lingkungan. 

Komunitas Peduli Ciliwung menawarkan solusi dengan mengembangkan ekonomi hijau. Masyarakat diajak untuk memanfaatkan lahan di sekitar sungai untuk bercocok tanam organik, mengembangkan wisata alam, atau membuat produk kerajinan dari sampah. 

Solusi dan Masa Depan Ciliwung

Untuk menyelamatkan Sungai Ciliwung, diperlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta. Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain:

* Pengelolaan Sungai yang Terpadu: Pemerintah harus membuat kebijakan yang jelas untuk mengatur penggunaan lahan di sekitar sungai dan mencegah pencemaran.

* Edukasi Lingkungan: Masyarakat, terutama generasi muda, perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan.

* Partisipasi Masyarakat: Setiap individu harus berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar.

Kesimpulan

Sungai Ciliwung adalah bagian penting dari kehidupan kita. Dengan menjaga kelestarian sungai, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup kita. Kisah sukses Komunitas Peduli Ciliwung menjadi inspirasi bagi kita semua untuk turut serta dalam menjaga lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun