Mohon tunggu...
JefryAl Hapsy
JefryAl Hapsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Prima Nusantara Fakultas Sains, Sosial dan Pendidikan Prodi S-1 Psikologi

Playing Soccer

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Trauma Masa Kecil dan Pengaruh Pada Pola Hubungan Dewasa

30 Januari 2025   00:34 Diperbarui: 30 Januari 2025   00:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Masa kanak-kanak adalah fase penting dalam pembentukan fondasi emosional dan sosial seseorang. Anak-anak yang mengalami trauma cenderung memiliki keterbatasan dalam memahami konsep cinta, kepercayaan, serta penerimaan. Dalam teori keterikatan (attachment theory) yang dikembangkan oleh John Bowlby, disebutkan bahwa pola keterikatan yang tidak aman, seperti avoidant attachment atau anxious attachment, sering terbentuk akibat hubungan yang tidak konsisten dengan figur pengasuh selama masa kanak-kanak.
Sebagai contoh, anak yang mengalami pengabaian emosional dapat tumbuh menjadi individu yang menghindari kedekatan emosional dengan orang lain (avoidant). Di sisi lain, anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh kekerasan atau ancaman mungkin cenderung menunjukkan pola hubungan yang cemas dan bergantung secara berlebihan (anxious).

2. Dampak Trauma pada Hubungan Dewasa

Trauma masa kecil memengaruhi berbagai aspek hubungan interpersonal dewasa, antara lain:

Kesulitan Membentuk Kepercayaan

Pengalaman ditinggalkan atau dikhianati di masa kecil dapat menyebabkan seseorang sulit mempercayai pasangan atau teman dekat. Mereka mungkin merasa curiga bahwa orang lain memiliki niat buruk atau akan mengecewakan mereka.

Ketergantungan Emosional yang Berlebihan

Beberapa individu yang mengalami trauma cenderung menjadi sangat bergantung pada pasangan atau teman dalam mencari validasi dan rasa aman. Hal ini dapat memicu dinamika hubungan yang tidak sehat.

Perilaku Menghindar

Sebaliknya, beberapa individu menghindari hubungan emosional yang dalam sebagai mekanisme pertahanan diri. Mereka mungkin memilih untuk menjaga jarak dari orang lain agar terhindar dari potensi rasa sakit emosional.

Konflik yang Intens dalam Hubungan

Individu dengan trauma masa kecil cenderung memiliki respons emosional yang lebih intens, seperti mudah marah atau bereaksi secara berlebihan dalam situasi konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun