Belakangan ini ada banyak sekali informasi yang keliru seputar Covid-19. Padahal di saat-saat seperti ini kita perlu mengetahui segala sesuatu mengenai virus corona secara valid. Berikut ini adalah rangkuman dari beberapa pertanyaan dan mitos seputar virus corona yang sering ditanyakan.
Apakah merokok ada hubungan dengan penyakit Covid-19?
Merokok meingkatkan risiko untuk terkena Covid-19, karena saat merokok jari kita memegang batang rokok yang kemudian akan berkontak dengan bibir.Â
Hal ini akan meningkatkan kemungkinan transmisi virus dari tangan ke mulut perokok. Selain itu perokok biasanya memilki penurunan fungsi paru-paru, sehingga meningkatkan risiko komplikasi ketika terinfeksi virus corona.
Apakah mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti avigan dan chloroquine) dapat mencegah infeksi virus corona?
Sampai sekarang belum ada rekomendasi obat apapun untuk mencegah terkena infeksi virus corona. Jangan pernah mengkonsumsi obat-obat sembarangan seperti avigan dan chloroquine, karena efek samping yang ditimbulkan juga berbahaya.
Bisakah sinar matahari membunuh virus corona?
Sampai sekarang tidak ditemukan bukti bahwa sinar matahari bisa membunuh virus corona. Akan tetapi tidak ada salahnya jika kita ingin berjemur di pagi hari pada pukul 10.00-11.00 selama 15 hingga 30 menit untuk meningkatkan kadar Vitamin D di tubuh. Karena dengan Vitamin D yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita.
Apakah suhu panas atau dingin dapat membunuh kuman di tubuh?
Tubuh manusia dalam keadaan normal akan selalu mengompensasi agar berada dalam suhu stabil antara 36.5-37 C. Sehingga jika kita berada di suatu tempat yang dingin atau panas, suhu dalam tubuh kita tidak berubah secara drastis. Oleh karena itu perubahan suhu tidak bisa membunuh virus corona di tubuh.
Apakah ada faktor cuaca tertentu yang menyebabkan angka infeksi covid tinggi?
Virus corona dapat ditransmisikan pada seluruh keadaan cuaca mulai dari panas, lembab, hingga dingin. Sehingga yang paling utama adalah melakukan tindakan pencegahan apapun kondisi cuacanya.
Apakah alat pendeteksi suhu tubuh bisa mendeteksi seseorang terkena virus corona?
Seseorang yang demam belum tentu dikarenakan virus corona, karena bisa saja demam tersebut disebabkan oleh penyakit lain. Kemudian orang yang sudah terinfeksi virus corona belum tentu akan langsung demam, karena proses ini terjadi antara 2-10 hari setelah terinfeksi.
Bisakah orang yang terkena virus corona tapi belum menunjukkan gejala menularkan ke orang lain?
Selama ini orang-orang yang memiliki gejala seperti demam, batuk, dan sesak akan lebih rentan menularkan penyakitnya ke orang lain. Tetapi, diperkirakan ada kemungkinan penyakit ini bisa menyebar disaat seseorang yang terinfeksi virus corona belum memiliki gejala apapun.
Apakah seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 akan kebal dari virus corona?
Sampai sekarang masih dilakukan penelitian lebih lanjut. Akan tetapi beberapa data menunjukkan sebagian kecil orang-orang yang telah sembuh dari Covid-19 bisa terinfeksi kembali.
Hingga kapan kasus Covid-19 ini mengancam di Indonesia?
Tentunya untuk masalah ini tidak ada yang tahu pasti. Tapi dari beberapa pakar, memperkirakan kalau kasus Covid-19 itu akan mencapai puncaknya pada pertengahan April, dan berakhir pada awal Juni. Namun yang perlu diingat hal ini masih sekedar perkiraan.
Apakah virus corona bisa menular lewat udara?
Sampai sekarang hal ini masih menjadi perdebatan. Ada beberapa ahli yang menyebutkan pada kondisi tertentu virus ini bisa bertahan di udara. Namun, dari WHO menyatakan kalau virus ini tidak bisa melayang di udara. Virus tersebut akan langsung jatuh ke bawah ketika seorang mengeluarkannya melalui droplet di batuk atau bersin. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga jarak 1 meter dengan orang lain.
Bisakah menyemprotkan alkohol atau klorin membunuh virus di tubuh?
Tidak, virus yang sudah masuk di tubuh tidak bisa dibunuh dengan menyemprotkan disinfektan. Hal ini justru membahayakan tubuh jika cairan disinfektan mengenai mata dan mulut bagian dalam. Bukan tidak mungkin pada sebagian orang dapat menimbulkan reaksi alergi di tubuhnya.
Jika memang harus keluar rumah apa langkah yang harus dilakukan?
Memang yang sangat dianjurkan bagi kita semua adalah tetap berada di rumah. Namun jika memang terpaksa keluar guna membeli kebutuhan atau keperluan pekerjaan, perhatikan beberapa hal berikut agar meminimalisir kemungkinan penyebaran virus ke rumah. Kita harus meminimalisir dengan kontak benda-benda di luar, rutin mencuci tangan, menggunakan transaksi non-tunai, dan sesaat setelah pulang ke rumah segera ganti pakaian dan membersihkan tubuh.
Berapa lama virus corona bisa bertahan di permukaan?
Sampai saat ini diperkirkan kalau virus tersebut dapat bertahan beberapa lama tergantung dari media bendanya. Sebagai contoh pada plastik diperkirakan 2-3 hari, pada kardus 24 jam, dan pada besi 2-3 hari. Itulah sebabnya kita harus berhati-hati ketika memegang benda-benda di luar.
Apakah ketika saya batuk atau demam atau sesak berarti saya terkena virus corona?
Yang perlu diingat selain Covid-19 ada banyak sekali penyakit-penyakit lain yang bisa menimbulkan gejala-gejala seperti demam atau batuk atau sesak. Sementara pada kasus-kasus Covid-19 sendiri gejala yang ditimbulkan cukup bervariasi.
Beberapa kasus menunjukkan ada gejala seperti diare, nyeri kepala, dan nyeri tenggorokan. Oleh karena itu langkah terbaik jika sedang sakit, segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang terbaik.
Yang terakhir perlu diperhatikan, garda terdepan dalam penanggulangan virus corona ini bukanlah dokter, perawat, atau tenaga kesehatan. Melainkan masyarakat-lah yang memegang peranan penting dalam penanggulangan virus corona.Â
Jika kita semua bersatu melakukan pola hidup sehat dan tetap berada di rumah, maka besar harapan agar kasus ini bisa semakin terminimalisir. Mari kita bersatu perangi virus corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H