Mana yang lebih baik: makan teratur 3x sehari (pagi, siang, dan malam) atau makan hanya pada saat terasa lapar dengan waktu yang tidak menentu?Â
Sebagian besar orang mungkin akan menganggap pilihan pertama (makan teratur) yang paling benar. Namun apakah memang faktanya seperti itu?
Toshio Akitsu, seorang dokter penyakit dalam asal Jepang, menulis dalam bukunya bahwa permasalahan dalam makan teratur ada di bagian waktu makan yang sudah di atur secara rutin.Â
Bahkan ia menganalogikannya dengan binatang liar yang hampir tidak pernah ada obesitas dikarenakan mereka hanya makan di saat lapar saja.Â
Binatang tidak pernah makan karena merasa sudah jam makan siang ataupun merasa sayang jika makanan tersebut tidak dihabiskan. Dengan terjaganya keseimbangan nutrisi yang masuk, mereka akan memiliki berat yang cukup ideal.
Sesungguhnya tubuh yang sehat memiliki sistem regulasi yang baik untuk menginformasikan keperluan. Sebagai contoh di saat kita kekurangan cairan maka kita akan merasa haus, begitu pula di saat kita kekurangan asupan nutrisi makan kita akan merasa lapar.Â
Sehingga ketika kita makan hanya karena sudah memasuki jam makan, tubuh kita sebenarnya belum memerlukan asupan nutrisi namun kita tetap memaksakannya.Â
Permasalahan selanjutnya, bagaimana jika kita sudah makan pada saat merasa lapar, namun kita tetap merasa lapar meskipun sudah makan dalam jumlah banyak?
Hal ini merupakan sebuah kelainan, salah satunya disebabkan karena kepekaan hormon leptin (hormon yang menimbulkan rasa kenyang) menjadi menurun dalam tubuh.
Alhasil, tubuh menjadi terus menerus lapar meskipun asupan nutrisi telah mencukupi. Kelainan ini biasanya terjadi pada orang-orang obesitas.