Mohon tunggu...
Jefry Albari Tribowo
Jefry Albari Tribowo Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Andrologi

dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And adalah seorang dokter spesialis Andrologi dan produser musik di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Website: andrologibanjarmasin.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Manfaat Medis dari Makan Hanya pada Saat Lapar

8 November 2019   23:14 Diperbarui: 9 November 2019   04:53 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mana yang lebih baik: makan teratur 3x sehari (pagi, siang, dan malam) atau makan hanya pada saat terasa lapar dengan waktu yang tidak menentu? 

Sebagian besar orang mungkin akan menganggap pilihan pertama (makan teratur) yang paling benar. Namun apakah memang faktanya seperti itu?

Toshio Akitsu, seorang dokter penyakit dalam asal Jepang, menulis dalam bukunya bahwa permasalahan dalam makan teratur ada di bagian waktu makan yang sudah di atur secara rutin. 

Bahkan ia menganalogikannya dengan binatang liar yang hampir tidak pernah ada obesitas dikarenakan mereka hanya makan di saat lapar saja. 

Binatang tidak pernah makan karena merasa sudah jam makan siang ataupun merasa sayang jika makanan tersebut tidak dihabiskan. Dengan terjaganya keseimbangan nutrisi yang masuk, mereka akan memiliki berat yang cukup ideal.

Sesungguhnya tubuh yang sehat memiliki sistem regulasi yang baik untuk menginformasikan keperluan. Sebagai contoh di saat kita kekurangan cairan maka kita akan merasa haus, begitu pula di saat kita kekurangan asupan nutrisi makan kita akan merasa lapar. 

Sehingga ketika kita makan hanya karena sudah memasuki jam makan, tubuh kita sebenarnya belum memerlukan asupan nutrisi namun kita tetap memaksakannya. 

Ilustrasi makanan| Sumber: pixabay.com
Ilustrasi makanan| Sumber: pixabay.com
Akibatnya nutrisi dalam tubuh akan menjadi kelebihan dan akan disimpan dalam bentuk lemak. Tentunya setiap orang memiliki sistem metabolisme yang unik sehingga jam kebutuhan makannya akan berbeda antara satu sama lain.

Permasalahan selanjutnya, bagaimana jika kita sudah makan pada saat merasa lapar, namun kita tetap merasa lapar meskipun sudah makan dalam jumlah banyak?

Hal ini merupakan sebuah kelainan, salah satunya disebabkan karena kepekaan hormon leptin (hormon yang menimbulkan rasa kenyang) menjadi menurun dalam tubuh.

Alhasil, tubuh menjadi terus menerus lapar meskipun asupan nutrisi telah mencukupi. Kelainan ini biasanya terjadi pada orang-orang obesitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun