Mohon tunggu...
Jefri Pramana
Jefri Pramana Mohon Tunggu... -

Im not a good man, but im not totally bad man

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepenggal Sejarah

16 Agustus 2016   22:45 Diperbarui: 16 Agustus 2016   22:57 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia 

Seantero bumi pernah mendengar kisah eksistensi negeriku 

Berdiri diatas luka dan penderitaan
Bergerak diantara gulita dan seberkas cahaya
Menyapa diantara tuli dan kebisingan
Mencinta dan putus asa pada saat yang sama 

Indonesia
Perlahan kami berjalan dalam taktis dan sinergi
Mengubah tunggal menjadi jamak
Mengernyitkan dahi dan meghapus dahaga
Melawan raga yang telah dipecundangi kaum penjajah
Menyatukan tekad yang menjadi pondasi
meruncingkan bambu yang menjadi senjata
menguntai benang yang berwujud sang saka
Meleburkan diri dalam sorak-sorai
Berteriak dalam satu irama
Indonesia merdekaaaaa !

350 tahun telah sirna
mengembalikan hak istimewa yang mestinya milik kita
Mewariskan pusaka namun bukan uang
Mutiara yang menjadi fakta atas keindahan negeri ini.

Wahai jiwa-jiwa yang kini menikmati
Masihkah kalian mengenang peradaban negeri ini?
Mengenang para pejuang yang menyiasati kemerdekaan
Merasakan luka dari kaum tertindas
Menjaga warisan negeri dari kami yang terjajah
Merasakan cinta yang menjembatani luka dan harapan

Wahai jiwa yang terus berevolusi
Mungkin masa kini berbeda dengan masa itu
Namun sejarah adalah fakta yang menyiratkan bahwa kecintaan akan negeri tidak dibatasi ruang dan waktu
Bersatulah..
Memperjuangkan pusaka dan mengibarkan sang saka
Menikmati namun tak mendistraksi
Bersaing namun tidak berpecah
Berselisih namun tidak mengesampingkan
Berbeda pendapat namun tetap seirama
Seirama dalam visi yang sama
Bhineka tunggal ika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun