Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah, Makna, dan Contoh Pantun Tebe Bot

19 Agustus 2023   09:49 Diperbarui: 19 Agustus 2023   16:38 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan:
1. Sumber tulisan ini dari sinopsis tebe-tebe dari Desa-desa se-Kecamatan Malaka Timur, Kabupaten Malaka yang mengikuti Lomba Tebe Bot saat memeriahkan hari Ulang Tahun ke 78 Negara Kesatuan Republik Indonesia, 17 Agustus 2023 di Kecamatan Malaka Timur
2. Kalau ada yang keliru, mohon dikonfirmasi untuk diluruskan.
3. Kalau ada informasi tambahan, mohon konfirmasi untuk penyempurnaan

Tebe bot adalah salah satu tarian tradisional Masyarakat Malaka dan bisa dilakukan oleh semua elemen masyarakat. Tebe dilakukan dalam berbagai kegiatan atau upacara, misalnya upacara adat, agama, pemerintah atau pentas-pentas seni. Biasanya tebe dilakukan pada saat kegiatan-kegiatan suka cita. Caranya adalah para penari bergandengan tangan atau berpelukan sambil membentuk lingkaran. Kemudian mereka mulai menari dengan gerakan kaki membentuk variasi-variasi tertentu sambil menyanyikan syair-syair atau pantun-pantun secara bersahut-sahutan antara laki-laki dan perempuan.

Sejarah Tebe Bot berasal dari  Rusa (bibi). Bahwasannya mata pencaharian nenek moyang dahulu kala selain bertani dan berkebun adalah  berburu. Salah satu hewan atau binatang buruan adalah rusa. Tempat yang menjadi tempat berkumpulnya hewan-hewan buruan adalah sumber-sumber mata  air baik di sungai maupun di dalam hutan.

Dikisahkan bahwa pada suatu hari ada seorang masyarakat pergi berburu. Ia keluar masuk hutan, semak belukar dilaluinya. Ia mencari sumber mata air tempat binatang liar minum air. Banyak hutan didatangi dan dilaluinya, mengingat pada musim kemarau, banyak sumber air yang kering.

Tebebot.desa Rai ulun
Tebebot.desa Rai ulun

Ia tiba di sebuah hutan yang bernama hutan "Rai Weli". Di hutan itu ia menemukan sebuah kolam. Kolam itu kelihatan berantakan karena diduga menjadi tempat berbagai binatang minum di situ. Di sekitar kolam, dikelilingi serumpun bambu hutan. Dari batang bambu  hutan itu, ia mulai membuat bale-bale.

Suatu sore ia kembali ke kolam di hutan Rai Weli dan duduk di atas bale-bale. Ia juga membawa senjata tumbuk untuk menembak binatang buruan. Sesaat kemudian turunlah hujan. Semakin lama hujan semakin lebat. Setelah menunggu, ia melihat beberapa ekor rusa berdatangan dari empat penjuru; selatan , barat, timur, utara. Melihat rusa-rusa itu, ia hanya menonton dan mengamat-amati dari atas bale-bale. Ia tidak menembak rusa-rusa itu. Semakin lama, ia melihat rusa-rusa itu menunjukkan keanehan. Rusa-rusa jantan melompat ke sana ke mari sambil menanduk pohon-pohon di sekitar kolam itu sambil bernyanyi:"Rusan Asu Rusan, Rai Dodok Onan. Sedangkan rusa-rusa betina menjawab "Kon Ama Kon, Kon Ina Kon". Rusa-rusa mengulangi syair-syair itu dengan membuat lingkaran mengelilingi kolam itu. Menjelang malam, rusa-rusa itu pun pulang ke arah dari mana mereka datang.

Menyaksikan hal itu, beliau hanya duduk diam dan termenung. Menjelang matahari terbenam, beliau turun dari bale-bale dan pulang ke rumah. Beliau mulai menceritakan keanehan yang dibuat rusa-rusa di kolam Hutan Rai Weli ke masyarakat di kampungnya.

Foto.dokpri.com
Foto.dokpri.com

Cerita tentang rusa-rusa itu kemudian sampai ke telinga raja. Raja memerintahkan para prajuritnya untuk memanggil orang itu untuk mendengar ceritanya secara langsung. Ia kemudian menceritakan apa yang ia lihat sendiri. Setelah itu, raja memerintahkan  para fukun baik laki-laki maupun perempuan, untuk berlatih tebe sesuai gerak-gerik rusa-rusa. 

Setelah mahir, raja mengumpulkan semua orang dan pergi ke hutan Rai Welli. Mereka juga membawa babi, jagung titi. Setibanya di sekitaran kolam itu, mereka membuat mesbah (Fatuk Hada). Lalu babi yang dibawa disembelih di atas mesbah. Mereka kemudian membuat lingkaran mengelilingi mesbah itu lalu mulai meniru gerakan rusa-rusa sambil menyanyikan syair atau pantun. Mulai saat itu Raja  menamakan gerakan itu Tebe Bot (tebe Lese)

Tete Bot adalah tebe yang paling tua usianya. Tebe bot memberi pancaran, terang dan tuntunan dalam perjuangan hidup. Sikap bergandengan tangan atau memeluk membentuk lingkaran mengandung makna  cinta kasih, hidup dalam persaudaraan dan kebersamaan, saling menolong dalam suka dan  duka. Tebe Bot juga memancarkan suka cita karena keberhasilan dalam perjuangan atau mensyukuri sesuatu kesuksesan.

Dengan demikian, tebe bot berasal dari kebiasaan rusa-rusa. Dari rusa-rusa manusia belajar tentang kebersamaan, gotong royong. Arah kedatangan dari empat penjuru melambangkan universalitas, persaudaraan tiada batas. Syair-syair atau pantun tebe bot, bisa disusun sesuai dengan konteks acara atau kegiatan yang akan diikuti yang berisi syukur, pujian, cerita sejarah, pengharapan dan filosofi hidup.

Foto.dokpri.com
Foto.dokpri.com

Berikut contoh-contoh syair atau pantun Tebe pada saat memperingati HUT ke 78 Republik Indonesia, desa-desa di Kecamatan Malaka Timur, kabupaten Malaka, NTT-Indonesia

A. PANTUN TEBE BOT, DESA SANLEO (KORNELIS BERE LOLE)

TEBE BOT (TEBE LESE) DENGAN PANTUN SEBAGAI BERIKUT:
INDONESIA NUU HENU MEAN MORIS
NUU HENU MEAN MORIS, MORIS NAFATIN

TEBE LORO LEOK (TEBE LESE LUAN) DENGAN PANTUN SEBAGAI BERIKUT:

SOE MATAN SOE OIN TETUK MAI BELE
KALAN DIAK BA ITA TETUK NO NESAN
SURIK MUTIN AU KBALUK TAA MOUT TASI
TAA SAKI RAI HASAN TAA MOUT TASI
FUNU LIKU SAEN ATU MAI TEE MAI
AU LABEN TOOK MANIS, BESI TOOK MANIS
AMA KARNO NO HATTA NEON BADAEN
BADAEN DAU-DAUN RAI MERDEKA
MEAN MUTIN NAAK LIKI RARIN BESI
RIN BESI TAMA RAI KAKU LA HOLA
MEAN MUTIN NAAK LIKI SESU LA HOLA
SESU HOLA TENTARA MATE SOE KNOSEN
AMI DIDIN AN ONAN SARA AN ONAN
AMIK NININ BA NEEN TAKA NO HOTU

B. PANTUN TEBE BOT DESA NUMPONI

JEPANG BELANDA, ULUK UKUN ITA
SOEKARNO TAHAN, NAIN UKUN AN
TAHUN EMPAT LIMA, ITA MERDEKA
MEAN MUTIN SAE, RAN TURU TAN
UKUN BOT LIMA, LIMA PANCASILA
BOLU AMA CAMAT, MAI TAMA TEBE
AMIN NININ BA NEE, ROHAN BA NEE

C. PANTUN/SYAIR TEBE BOT DESA WEMEDA


TEBE BOT
AMI HUTUN RENU SIA TETUK MAI TIAN
AMI HUTUN RENU SIA NESAN MAI TIAN

TETUK NESAN HADAHUR MEAN NO MUTIN
MEAN MUTIN KUDA ONA FOIN MERDEKA

TEBE KUDA BOT
SILA PANCASILA, UKUN BOT LIMA
SILA PANCASILA, BADU BOT LIMA

TAN UKUN BOT LIMA ITA FOIN MORIS
TAN BADU BOT LIMA ITA FOIN DIAK

AMAI ATA FAFUDI NININ BA NE'E
AMAI ATA FAFUDI ROHAN BA NE'E

D. PANTUN TEBE BOT DESA DIRMA
AI KNANUK TEBE LESE LUAN (PANTUN INDONESIA MERDEKA)
(FILBERTA HOAR KLAU)

SOLO: OOOHHH... HO... HO O.., LESE LUAN NA ...

MANE: SOE MATAN SOE OIN, TETUK MAI BELE
FETO: KALAN DIAK BA AMA TETUK NO NESAN

MANE: AMA KARNO NO HATTA NEON MAKEREK
FETO: MAKEREK DAU-DAUN RAI MERDEKA

MANE: AMA KARNO RAI NELA UKUN BOT LIMA
FETO: UKUN LIMA NA LAO TETUK NO NESAN

MANE: MENON DATO BA BUKAR TO'O MAI ONAN
FETO: MAI ONAN HAKDAHUR LORN MERDEKA

MANE: INDONESIA NU'U HENU MEAN MORIS
FETO: NU'U HENU MEAN MORIS MORIS NA FATI

MANE: AMI DIDIN AN ONAN SARA AN ONAN
FETO: AMIN NININ BA NE'E ROHAN BA NE'E

E. PANTUN TEBE BOT DESA RAI ULUN

TAN FUNU NO LEDO NALOT ITA.
SER ISIN TAN ONA RENU RAI NE'E.
MAI ITA HADAHUR LORON MERDEKA.
HADAHUR HAKLARAN LORON MERDEKA.

TAN MERAH PUTIH, RAN TURU TAN.
TAN MERAH PUTIH, SASI HOSI FUNU.
 TAN MERAH PUTIH, RENU KMANEK ONA.
TAN MERAH PUTIH, LEO FETO MANE.
DIDI. AN ONAN, SARA AN ONAN.
NININ BA NE'E, ROHAN BA NE'NE.

TERJEMAHAN
KARENA DENGAN PEPERANGAN MUSUH MENJAJAH KITA.
RAKYAT NEGERI INI RELA MENGORBANKAN DIRI.
MARI KITA MERIAHKAN HARI KEMERDEKAAN.
MARI KITA MERIAHKAN HARI KEMERDEKAAN.

KARENA MERAH PUTIH, DARAH TUMPAH JUA.
KARENA MERAH PUTIH, KITA BEBAS DARI KEKEJAMAN.
KARENA MERAH PUTIH, RAKYAT TIDAK MENDERITA LAGI.
KARENA MERAH PUTIH, MENAUNGI BAIK LAKI-LAKI MAUPUN PEREMPUAN.
MEMPERKOKOH DIRI DAN MENJAGA DIRI.
BERAKHIR SUDAH PENJAJAH INI, USAI SUDAH  PENDERITAAN INI.

F. PANTUN TEEBOT DESA KUSA

TAN MERAH PUTIH, LIBUR HUTUN RENU.
RENU FETO MANE, MAI LIAN IDA.
MAI KAEN KELUN, HADER RAI NE'E.
LIMA PANCASILA, MORIS HUN RENU.
NININ BA NE'E, ROHAN BA NE'E

TERJEMAHAN
KARENA MERAH PUTIH, WARGA MASYARAKAT BERSATU.
SELURUH MASYARAKAT LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN, MARI SATU SUARA.
MARI BERGANDENGAN TANGAN, MEMBANGUN BANGSA INI.
LIMA PANCA SILA PEDOMAN HIDUP BANGSA.
BERAKHIR SUDAH TEBE BOT INI, MARI KITA BEKERJA, BEKERJA,

 By. White Devil

Edit. Jeff Ndun, Jr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun