Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Terus Melaju Untuk Indonesia Maju": Kotbah Misa Syukur Hut RI 78

18 Agustus 2023   09:38 Diperbarui: 18 Agustus 2023   11:11 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17 AGUSTUS 2023
HUT REPUBLIK INDONESIA KE 78
PUT. 10: 1-8
1 PET. 2: 13-17
MAT. 22: 15-21

Tan funu no ledo nalot ita. Ser isin tan ona renu rai nee. Mai ita hadahur loron merdeka. Hadahur haklaran loron merdeka. Tan merah putih, ran turu Tan. Tan merah putih, sasi hosi funu. Tan merah putih, renu kmanek ona. Tan merah putih, Leo Feto Mane. Didi an onan, sara an onan. Ninin ba ne'e, Rohan ba ne'ne.

Terjemahannya seperti ini (mohon maaf kalau salah dan mohon diperbaiki kalau salah). "Karena dengan peperangan musuh menjajah kita. Rakyat negeri ini rela mengorbankan diri. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Karena merah putih, darah tumpah jua. Karena merah putih, kita bebas dari kekejaman. Karena merah putih, rakyat tidak menderita lagi. Karena merah putih, menaungi baik laki-laki maupun perempuan. Memperkokoh diri dan menjaga diri. Berakhir sudah penjajah ini, usai sudah penderitaan ini.

Demikianlah syair Tebe Bot salah satu desa yang dipentaskan tadi malam. Ada kalimat yang selalu diulang yaitu "karena merah putih". Merah Putih adalah bendera negara Indonesia. Merah putih bukan hanya secarik kain dengan dua warna berbeda yang disatukan tetapi memiliki sejuta makna. Menurut warnanya; merah berarti berani dan korban; Putih bermakna: suci dan ketulusan. Merah putih memiliki makna perjuangan, makna kesadaran bersama akan kebebasan, makna kerja keras, harga dan martabat bangsa, bahkan masa depan bangsa.

Bangsa Indonesia patut bersyukur kepada Tuhan, karena "merah putih yang sama" yang diperjuangkan oleh para pahlawan dan pejuang masih berkibar hingga 78 tahun. Merah Putih yang sama yang menjadi pemersatu perjuangan para pejuang tak tersobek hingga 78 tahun ini.

J.ins.com
J.ins.com

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78

Terus Melaju Untuk Indonesia Maju adalah tema perayaan ulang tahun Negara Indonesia ke 78 tahun ini. Hemat pribadi saya, rumusan tema ini agak keliru karena setiap gerakan entah melaju atau tidak harus didahului oleh gerak maju. Tetapi mungkin ada makna atau pengertian tersendiri dari mereka yang merumuskan tema ini. Bila saya ingin mengubahnya, maka saya akan merumuskan seperti ini:"Teruslah Melaju untuk Indonesia yang Berdaya, Bersaing dan Jaya" atau "Teruslah Melaju Untuk Indonesia Jaya".

Terlepas dari rumusannya, tema ini memberi kesadaran atau penyadaran bahwa bangsa Indonesia sudah pada trek yang benar, jalur yang tepat dan  sudah bergerak. Gerak, jalur, trek yang sudah dimulai oleh para pejuang dan pendiri bangsa ini. Tugas generasi penerus bangsa Indonesia adalah membuat langkah atau gerak maju dengan berbagai cara untuk semakin melaju. Melaju untuk mencapai cita-cita luhur bangsa ini yang sudah ditanamkan oleh para pendiri. Melaju untuk cita-cita luhur yang tertanam di dalam nubari kita sendiri. Melaju untuk bersaing dengan bangsa lain atau mengejar bangsa lain yang sudah mendahului bangsa ini dalam berbagai aspek kehidupan.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78

Pertanyaannya adalah bagaimana bangsa ini terus melaju? Setiap gerakan melaju selalu diawali oleh langkah awal. Maka untuk semakin melaju dasarnya adalah menjaga dan mempertahankan langkah awal. Ini mengingatkan generasi penerus untuk menjaga makna perjuangan para pahlawan bangsa yang telah memerdekakan bangsa ini dengan menumpahkan darah mereka. Mempertahankan langkah yang telah mereka lakukan. Caranya bagaimana? Sebagai orang beriman, mendoakan mereka. Sebagai penerus bangsa, bila dulu adalah perang fisik, sekarang kita harus perang ide, perang pikiran, perang bakat, perang potensi, dan lain-lain. Maka bersekolahlah untuk yang akan dan sedang bersekolah, belajarlah untuk semua kalangan. Kita mempertahankan dan menjaga cita-cita negara ini agar tidak dibelokkan dan disesatkan.

Bagaimana bangsa ini terus melaju? Kelajuan akan terjaga kalau gerakan tetap ada atau terus bergerak. Seperti mengendarai sepeda. Berhenti mengayuh berarti jatuh, terus mengayuh berarti terus berjalan dan tidak jatuh. Bagaimana dengan kita? Kita aktifkan seluruh diri kita, kita gerakan segala kemampuan kita. Memberikan semuanya itu untuk kemajuan diri sendiri, bangsa dan negara. Bila kita berhenti menggerakkan otak kita, hati kita, doa kita, kerja kita, maka kita mempersiapkan kejatuhan negara kita. Ayo gerak otak, gerak hati, gerak tangan, gerak kaki, gerakan seluruh diri.

J.ins.com
J.ins.com

Bagaimana untuk bangsa ini terus melaju? Jaga mesin dan perbaiki mesin. Generasi penerus menjaga dan merawat mesin negara ini. Mesin itu adalah semua warga negara atau diri kita sendiri. Jaga diri berarti jaga negara. Jaga diri dari segala yang merusak, menghancurkan dan membunuh. Bapak Camat Malaka Timur dalam sambutannya beberapa waktu lalu mengatakan: "mari kita isi diri kita dengan hal-hal positif". Itulah cara warga negara menjaga diri, menjaga bangsa ini. Bagaimana memperbaiki mesin? Sadarilah diri, sadari kekurangan, terimalah masukan akan segala yang masih kurang dan terbatas, lalu perbaiki. Walaupun sudah 78 tahun, negara Indonesia pun masih mengalami kerusakan. Kerusakan yang membuat negara ini sakit. Perpecahan, korupsi, lemah sopan santun, SARA dan lain sebagainya. Itulah penyakit yang merusak warga negara, merusak mesin negara ini. Bacaan kedua mengingatkan kita:bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka. Kita semua ada di sini:salah gunakan otak, salah gunakan kuasa, salah gunakan bantuan, salah gunakan, bakat, dan lain-lain. Akhirnya mesin rusak. Hendaklah setiap warga negara memperbaiki semuanya; mulai dari diri sendiri sebagai warga negara. Hormati semua orang, kasihi sesama, takut akan Tuhan dan hormati raja.

Bagaimana untuk bangsa ini terus melaju? Untuk mengukur bahwa anda laju atau tidak, anda dan saya membutuhkan yang lain. Orang lain sebagai penolong, orang lain sebagai pembanding, orang lain sebagai motivasi. Negara ini didirikan dalam semangat solidaritas akan perasaan senasib dan seperjuangan, kerja sama dalam perjuangan. Hendaklah kita sebagai warga negara harus bekerja bersama dan sama-sama bekerja untuk terus melaju. Untuk saling menopang, saling memotivasi, saling bersaing secara positif.

Bagaimana untuk bangsa ini terus melaju? "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah". Apakah itu? Diri sendiri. Apapun perjuangan para pahlawan, apapun kerja keras warga negara, kemerdekaan pertama-tama adalah rahmat. "Di dalam tangan Tuhan, terletak kemujuran seorang manusia, Kata Putera Sirakh. Ketika kita mencintai Tuhan, kita memberikan diri seutuhnya kepada-Nya di dalam syukur dan perjuangan. Di dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya. Takut berbuat dosa dan salah, dan terarah untuk mengikuti bisikan jiwa demi mengejar yang baik dan benar. Ketika anda dan saya mencintai negara, kita memberikan diri sendiri. Pengabdian, kesetiaan dan ketaatan. "Jangan tanyakan apa yang hendak negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang kau berikan untuk negara", ungkap Jhon F. Kennedy, seorang mantan Presiden Amerika Serikat. Negara adalah anda dan saya sendiri. Karena itu tidak mungkin anda dan saya memberikan yang terburuk untuk diri sendiri melainkan yang terbaik. Berikanlah itu kepada negara.

Terus Melaju untuk Indonesia Maju. Kapan dan di mana? Sekarang dan di sini. Martin Luther King menulis:"jika anda tidak bisa terbang maka berlarilah. Jika anda tidak bisa berlari, berjalanlah. Jika anda tidak bisa berjalan, merangkaklah. Prinsipnya anda harus membuat langkah maju setiap saat". Hendaklah setiap warga negara, sekarang dan di sini untuk bergerak maju, untuk melaju terus.

J.ins.com
J.ins.com

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78

"Terus Melaju Untuk Indonesia Maju". Lakukan tiga P: PEMBUKTIAN, PEMBAKTIAN, PENGABADIAN.

Hari ini dan seterusnya adalah waktu PEMBUKTIAN: anda bisa, saya bisa, kita bisa. Anak PAUD-TK bisa, SMP-SMA bisa. Mahasiswa dan pemerintah, agama, adat bisa. Keluarga, Desa, Kec. Malaka Timur, Kab. Malaka, NTT dan Indonesia bisa. Orang tua dan kakek-nenek pun bisa. Ayo buktikan untuk diri, bangsa dan negara ini. Berhentilah saat, kematian menjemput. 

Hari ini hari dan seterusnya adalah waktu PEMBAKTIAN. Berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu. Bersyukur, berdoalah kepada Tuhan serta berjuanglah di dalam nama-Nya. Berbaktilah kepada keluarga, sekolah, Desa Anda, Kec. Malaka Timur, Kab, Malaka. NTT dan untuk Indonesia; satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. 

Hari ini dan seterusnya adalah waktu PENGABADIAN: jadikanlah diri anda sebagai berkat dan syukur bagi keluarga, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan Negara karena anda memberikan yang terbaik. Jadikanlah diri anda abadi di dalam hati setiap orang, di dalam semesta Indonesia sendiri. Jadikanlah diri anda abadi untuk kebaikan, kemajuan keluarga, sekolah, Desa Anda, Kecamatan, Kabupaten. Propinsi dan Indonesia. Abadikan syukurmu, perjuanganmu, dirimu di dalam Indonesia.

Dirgahayu Republik Indonesia ke 78

Tan merah putih, libur hutun renu. Renu feto mane, mai lian ida. Mai kaen kelun, hader rai nee. Lima pancasila, moris hun renu. Mai ita hadahur, loron merdeka. Mai ita hadahur, loron merdeka.

Terjemahannya seperti ini (mohon maaf kalau salah dan mohon diperbaiki). Karena merah putih, warga masyarakat bersatu. Seluruh masyarakat laki-laki dan perempuan, mari satu suara. Mari bergandengan tangan, membangun bangsa ini. Lima panca sila pedoman hidup bangsa. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Demikian, syair Tebe Bot salah satu desa dalam perlombaan semalam.

Tuhan berkati segala syukur, perjuangan dan negara kita
MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA!!!

By. Jeff Ndun, Jr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun