Hari ini hari dan seterusnya adalah waktu PEMBAKTIAN. Berbaktilah kepada-Ku saja dan cintailah Aku lebih dari segala sesuatu. Bersyukur, berdoalah kepada Tuhan serta berjuanglah di dalam nama-Nya. Berbaktilah kepada keluarga, sekolah, Desa Anda, Kec. Malaka Timur, Kab, Malaka. NTT dan untuk Indonesia; satu nusa, satu bangsa, satu bahasa.Â
Hari ini dan seterusnya adalah waktu PENGABADIAN: jadikanlah diri anda sebagai berkat dan syukur bagi keluarga, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi dan Negara karena anda memberikan yang terbaik. Jadikanlah diri anda abadi di dalam hati setiap orang, di dalam semesta Indonesia sendiri. Jadikanlah diri anda abadi untuk kebaikan, kemajuan keluarga, sekolah, Desa Anda, Kecamatan, Kabupaten. Propinsi dan Indonesia. Abadikan syukurmu, perjuanganmu, dirimu di dalam Indonesia.
Dirgahayu Republik Indonesia ke 78
Tan merah putih, libur hutun renu. Renu feto mane, mai lian ida. Mai kaen kelun, hader rai nee. Lima pancasila, moris hun renu. Mai ita hadahur, loron merdeka. Mai ita hadahur, loron merdeka.
Terjemahannya seperti ini (mohon maaf kalau salah dan mohon diperbaiki). Karena merah putih, warga masyarakat bersatu. Seluruh masyarakat laki-laki dan perempuan, mari satu suara. Mari bergandengan tangan, membangun bangsa ini. Lima panca sila pedoman hidup bangsa. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Mari kita meriahkan hari kemerdekaan. Demikian, syair Tebe Bot salah satu desa dalam perlombaan semalam.
Tuhan berkati segala syukur, perjuangan dan negara kita
MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA!!!
By. Jeff Ndun, Jr
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H