Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buah Pertobatan Adalah Hidup

11 Maret 2022   18:07 Diperbarui: 11 Maret 2022   18:09 5749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jumat, 11 Maret 2022
Pekan I Prapaskah
Yeh. 18: 21-28
Mat. 5: 20-26

Sahabat-sahabat ...
Pertobatan selalu menghasilkan buah. Buahnya adalah kehidupan atau keselamatan. Yehezkiel mengaskan "jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati". Ini jaminan pasti untuk setiap orang yang mau bertobat.

Berdosa pun menghasilkan buah. Buahnya adalah kematian atau kebinasaan. "Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti kekejian yang dilakukan orang fasik, apakah ia akan hidup? ..... Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya", sabda Tuhan oleh Nabi Yehezkiel. Ini jaminan pasti untuk orang yang berbuat dosa atau tetap tinggal dalam dosa.

Pilihan ada pada kita. Semua menghasilkan buah. Semua punya jaminan.

Sahabat-sahabat ...
Paus Fransiskus pernah mengatakan; "jika saya mengatakan saya ini Katolik dan setiap Minggu pergi ke Gereja, tapi kemudian saya tidak berbicara dengan orang tua, tidak membantu kakek-nenek, orang miskin, tidak menjenguk orang sakit, itu tidak menunjukkan iman saya, maka tidak ada gunanya".  Hidup keagamaan yang berkualitas diukur dari sikap kita dalam hidup bersama dengan orang lain atau sesama.

Sikap hidup kepada sesama inilah yang diinginkan oleh Yesus dalam ajarannya hari ini. Bahwasannya kedamaian dengan sesama, kelemah-lembutan dengan orang lain, bersikap bijak atas masalah yang ada dengan orang lain memungkinkan setiap orang menjadi sempurna dan layak: berkenan di hadapan sesama dan layak di hadapan Tuhan. Ritual menjadi hambar dan nihil makna bila praktik hidup begitu minus. Hiduplah damai dengan sesama; damai di bumi dan di surga.

Selamat Bermenung. Semangat melayani dengan sepenuh hati.
Tuhan memberkati. Doa Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun