Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iman Tanpa Perbuatan adalah Mati

18 Februari 2022   07:33 Diperbarui: 18 Februari 2022   07:38 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 18 Februari 2022

Pekan Biasa VI
Yak. 2: 14-24. 26
Mrk. 8: 34-9: 1

Sahabat-sahabat ...
Ketika kita melamar pekerjaan pada suatu lembaga, instansi atau perusahaan, salah satu sikap yang perlu dimiliki adalah berkorban. Kita mengorbankan kecendrungan-kecendrungan, sikap-sikap kita yang tidak sesuai dengan tuntutan suatu pekerjaan pada lembaga atau perusahan tersebut. Singkatnya kita perlu membunuh ego kita dan memberikan diri masuk dan mengikuti apa yang dituntut dari kita.

Yesus hari ini juga memberikan syarat-syarat kepada setiap orang yang mau mengikuti-Nya. Syarat-syarat itu adalah harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya. Kita tidak bisa memaksakan kehendak, kemauan kita agar Yesus mengikuti kita melainkan kitalah yang mengikuti-Nya. Menyangkal diri bukan berarti lupa diri tetapi rela berkorban. Memikul salib bukan berarti bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan melainkan tetap setia, komitmen dalam keadaan apapun di dalam tanggung jawab yang diberikan kepada kita.

Sahabat-sahabat ...
Rasul Yakobus dalam suratnya juga mengaskan tentang hal ini. Bahwa mengikuti Yesus bukan sebatas pada tataran ide, tataran perasaan, tataran konsep. Mengikuti Yesus juga berarti masuk dalam tataran praksis hidup setiap hari. "Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati", demikian pernyataannya yang sangat bernas.

Surat rasul Yakobus ini pun sebenarnya adalah refleksinya atas sabda Yesus sendiri tentang menyangkal diri dan memikul salib. Perbuatan perlu berakar dalam iman yang teguh akan Allah dan iman harus berbuah di dalam perbuatan-perbuatan. Maka di sini iman itu berarti kehidupan bukan kematian. Iman bersifat gerak atau kerja bukan diam dan pasif.

Mari kita mengikuti Yesus di dalam persilangan yang sempurna antara iman dan perbuatan. Jangan cepat menghindari derita untuk sebuah kesenangan semu. Hargailah setiap derita untuk sebuah kemenangan yang nyata. Jangan terlalu mencintai diri secara manis sampai menciptakan luka. Cintailah sesama sampai terluka. Itulah menyangkal diri dan memikul salib.

Selamat Bermenung. Semangat Melayani Dengan Sepenuh Hati.
Tuhan memberkati. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun