Sahabat- sahabat ...
Perbedaan dua tokoh besar ini menjadi bahan permenungan bagi kita semua. Bahwasannya kuasa, posisi, materi tidak berarti meniadakan Tuhan dalam hidup kita. Tidak berarti semua itu menuntun kita untuk menjadi Tuhan atas diri dan kebenaran. Semuanya itu justru perlu dimiliki dan dimaknai di dalam Tuhan. Bahwa apapun yang dimiliki sifatnya terbatas dan berasal dari Tuhan. Tuhan tetaplah yang tak terlampaui. Ingat ungkapan klasik "di atas langit masih ada langit".Â
Maka hal yang perlu kita jalani adalah bersyukur dan rendah hati di hadapan Tuhan. Salah satunya adalah harus siap mendengar dan tunduk pada kebenaran yang Tuhan kehendaki dan harus berani menyesali setiap kesalahan lalu membaharui diri dalam perubahan diri. Jadilah berkat bagi orang lain dan bukan menjadi pintu kejahatan untuk orang lain.
Selamat Bermenung. Jangan lupa bahagia.
Tuhan memberkati. Doa Para Malaikat, Bunda Maria, Para Kudus dan Mgr. Gabriel Manek, SVD menyertai selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H