Mm
SENIN, 06 DESEMBER 2021
PEKAN ADVENTUS II
YES. 35:1-10
LUK. 5:17-26
Terkadang kita sering mendengar kalimat seperti ini;"bahagia itu sederhana, karena kitalah yang menciptakan kebahagiaan itu". Tetapi tanpa kita sadari, kebahagiaan yang tercipta dari diri sendiri sering muncul akibat/tergantung keadaan dan keberadaan kita. Kita bahagia karena situasi batin kita lagi baik-baik saja atau tidak ada masalah yang terjadi di lingkungan tempat tinggal (dalam keluarga atau lingkungan sekitar). Kalau keadaan tidak baik-baik saja, maka kita pun tidak bahagia.
Kita sering lupa, kalau kebahagiaan itu sebetulnya bukan tercipta dari keadaan dan keberadaan kita tetapi kebahagiaan itu muncul akibat penyertaan Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan itu sendiri.
Lantas orang mulai bertanya;"kalau Tuhan itu sumber kebahagiaan lalu kenapa harus ada kesusahan? Bagaimana orang bisa merasakan kegembiraan, kebahagiaan di tengah kesusahan yang melanda?" Â Tuhan, di dalam bacaan pertama (nubuat Yesaya) mengatakan;" kuatkanlah tangan yang lemah, dan teguhkanlah lutut yang goyah". Ini pertanda kita manusia harus mampu untuk bisa berdamai dengan kesusahan itu sendiri dan tetap mengandalkan Tuhan.
Kesusahan itu selalu ada, kesulitan itu selalu menjadi penghalang tetapi siapa yang mau berdamai dengan kesusahan, dengan kesulitan dan mau menerima Tuhan maka kebahagiaan akan di perolehnya baik kini maupun selamanya.
Kesusahan itu datang akibat dosa kita dan menghilangkan kebahagiaan tetapi Tuhan datang dengan suatu kebahagiaan bahwa IA akan menyelamatkan kita semua.
Hari ini si lumpuh di bawa mendekati sumber kebahagiaan itu sendiri, Alhasil bahagia selamanya di peroleh si lumpuh itu. Bahagia itu ia peroleh dari Tuhan.