Bahwa walaupun Mgr. Gabriel telah tiada tetapi kasihnya tetap ada sampai sekarang . Hal kedua menurutnya yang perlu dikenang adalah betapa baiknya Monsinyur hidup bersama kita. Orang kecil, miskin dan tertindas disapa dan diangkat martabatnya. Â Semua yang dilakukan Monsinyur semasa hidupnya, saat ini perlu diteladani. "Kobarkan terus api itu", demikian ia mengutip pembicaraan Mgr. Gabriel Manek yang memberi pesan kepada suster-suster PRR sebelum ia meninggal.Â
Lebih lanjut, ia menekankan dua hal yang harus dilakukan oleh Komunitas SMGM seturut inspirasi bacaan-bacaan suci. Pertama adalah agar setiap orang harus seperti St. Andreas, Rasul yang pestanya dirayakan pada hari ini. St. Andreas, Rasul telah membawa orang pada Tuhan dan membawa Tuhan pada orang lain.Â
Hal inilah yang telah dilakukan oleh Mgr. Gabriel Manek, SVD semasa hidupnya. Setiap orang dituntut mengobarkan semangat ini. Kedua adalah tentang komitmen yaitu kebenaran antara apa yang di hati dan di bibir. "Jangan lain di hati tetapi lain di bibir", tandasnya.Â
Ia menegaskan bahwa hal inilah  yang dipesankan dalam bacaan pertama. Bahwa apa yang ada di dalam hati, itulah yang diucapkan, diwartakan dan dijalani. "Bagaimana orang mau percaya kalau tidak ada yang mewartakan?, Bagaimana orang mau ikut, kalau tidak ada yang berbicara?, tambahnya.
Perayaan Ekaristi berjalan dengan baik dan diikuti oleh semua sahabat SMGM dengan penuh khusuk. Kelancaran perayaan ini juga didukung oleh para petugas liturgi yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Mgr. Gabriel Manek, SVD doakanlah kami..
Seon, 30 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H