Mohon tunggu...
Jeff NdunJr
Jeff NdunJr Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Sampah Inzphyrasi

Menulis itu ilahi. Melaluinya setiap orang menjadi abadi dalam waktu dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Esensi Bola Kaki adalah Permainan Team: Belajarlah dari Lionel Messi

29 September 2021   11:18 Diperbarui: 29 September 2021   13:13 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEKILAS TENTANG FANS

Kebanyakan orang khususnya pecinta bola kaki selalu mengagung-agungkan seseorang pemain menjadi idola mereka. Mereka menjadi fans dari pemain tersebut. Seburuk apapun pemain itu ia tetap menjadi yang terbaik di mata para fans. Walaupun tim dari pemainnya itu kalah atau pemainnya bermain buruk, ia tetap terbaik bagi para fans. Akan selalu muncul pembelaan-pembelaan dengan berbagai alasan baik yang rasional maupun tidak.

Pada tempat lain, buly membuly atau saling ejek antar fans pemain pun tak terhindarkan. Dengan alasan apapun, dengan cara apapun mereka saling menjatuhkan satu sama lain. Para pemain yang tidak tahu menahu pun dibawa-bawa dalam cacian, umpatan dan lain sebagainya. Intinya "pemain saya lebih dalam segala hal dari yang lain". Begitulah ulah fans, lebih banyak memainkan emosi ketimbang hal yang bersifat rasional dan objektif.

ESENSI BOLA KAKI ADALAH PERMAINAN TEAM

Patut diakui bahwa kehadiran seorang yang hebat mengolah si kulit bundar menjadi daya tarik untuk disukai, dijadikan teladan bahkan dijadikan icon dalam sepakbola. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa bola kaki tidak boleh ditentukan oleh seorang pemain. Ada sepuluh pemain yang lain dan kehebatan seorang pemain bukan disokong saja tetapi sangat disokong oleh pemain yang lain. 

Karena bisa dilihat bahwa ketika kehilangan seorang pemain saja di tengah lapangan karena terkena sanksi kartu merah, maka tim tersebut seolah kesulitan sekali mengembangkan permainan. Yakin bahwa pemain sekelas seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi pun pasti kelabakan dalam menunjukkan kebolehannya. Turut membantu pertahanan dan kemungkinan besar memiliki sedikit peluang untuk menciptakan gol.

Seorang pemain boleh memberikan sumbangan besar untuk sebuah tim tetapi tidak pernah menghapus hakekat bola kaki sebagai permainan team dan kelompok. Sehebat-hebatnya seseorang pemain, ia sangat tergantung dari pemain yang lain. Karena itu jangan merendahkan pencapaian sebuah klub hanya karena ditinggal seorang pemain hebat. Jangan juga memuji atau menilai kesuksesan sebuah tim karena tergantung dari seorang pemain hebat.

Seorang pemain dianggap sebagai legenda dalam sebuah klub bukan karena ia menggantikan klub dan pemain yang lain tetapi ia turut memberi kontribusi lebih dengan keterampilan pribadinya. Ia patut dihormati dan dihargai tetapi tidak untuk menjadi napas kehidupan tim. Tim tetap memiliki kedudukan yang tinggi dalam sepak bola.

BELAJARLAH DARI LIONEL MESSI

Ia turut menyumbang satu gol untuk membawa PSG menyudahi perlawanan Mancester City  dengan skor 2-0 dalam lanjutan Fase Penyisihan Liga Champions dini hari tadi. Sejak kepindahan dari Barcelona ke PSG, inilah gol pertama yang ia cetak untuk PSG.

Ia adalah seorang pemain bintang dan hebat. Mempersembahkan banyak tropi saat membela Barcelona.  Ia juga meraih banyak pencapaian dan penghargaan pribadi.

Namun, ia tidak pernah menyombongkan diri untuk segala prestasi yang ia raih. Salah satunya adalah sikapnya atau apa yang ia buat dalam pertandingan dini hari nanti.

Walaupun sebagai pemain bintang tetapi ia rela tiarap menjadi pagar betis ketika ada tendangan bebas bagi Mancester City. Suatu pemandangan unik, langkah yang tidak pernah ia buat selama membela Barcelona. Jika ia memperhitungkan gengsi pribadi pasti ia menolak dan tidak akan tiarap. Tetapi hal itu tidak ia lakukan karena hemat saya, ia mengutamakan kerja sama sebuah tim untuk meraih kemenangan atau menghindari kekalahan.

Dalam satu video yang diunggah, ketika diwawancarai ia mengatakan bahwa ia melakukan demikian karena diperintah oleh sang kapten. Sebab tubuhnya pendek dan kurang pas kalau menjadi pagar dengan berdiri. Ini adalah satu sikap kerendahan hati yang keluar dari diri seorang pemain hebat. Sebab ia tahu, semuanya ini demi dan untuk tim.

Untuk para fans, sikap dari Lionel Messi ini mengingatkan bahwa jangan mengidolakan seorang pemain sampai merendahkan kehadiran pemain lain di dalam sebuah team. Tim harus tetap lebih besar dari pada pemain. Kerja sama tetap lebih tinggi dari pada skill pribadi. Kerja sama dan tim tetap merupakan jiwa dari bola kaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun