Siapakah yang tidak kenal dengan Neymar, Jr? Apalagi untuk mereka yang hobi atau pecinta bola kaki. Kalau tidak kenal dengan nama ini, Â berarti orang tersebut tidak pernah tersentuh media apapun. Atau memang tidak memiliki sedikitpun interes pada dunia olahraga.
Neymar, jr seorang pesepak bola professional dari Negara Brasil. Tubuh yang ideal, kemampuan memainkan si kulit bundar yang mumpuni selalu membuat sorakan penonton mengguncang seisi stadion. Beberapa gelar telah ia persembahkan kepada Negara dan juga klub-klub yang ia bela seperti Barcelona, Santos, Brasil dan PSG.
Sebagai seorang pemain sepakbola, Neymar juga adalah seorang pecinta kemanusiaan. Ia bergaul, memperhatikan dan mencintai tanpa pandang bulu bahkan kepada orang yang terpinggirkan sekaligus.Â
Pernah ia menggendong seorang anak kecil yang parasnya mungkin jauh dari sempurna seperti penilaian banyak orang. Dan ia sendiri mengatakan;"saya mencintai bukan karena rupa tetapi karena saya dan mereka berada di sini".
Cinta memang memiliki banyak definisi. Masing-masing orang bisa memiliki definisi tersendiri sesuai dengan pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki.Â
Bila demikian, cinta bisa bersifat perspektif dan parsial. Maka cinta yang seharusnya luas dipersempit. Bisa dibatasi pada orang tertentu, karena ukuran tertentu, karena standar tertentu dan atau konsep tertentu.Â
Sesungguhnya cinta tak memiliki ukuran luar selain ukuran cinta itu sendiri. Banyaknya definisi menunjukkan bahwa cinta itu sangat luas, mendalam dan tinggi.Â
Definisi-definisi hanyalah cara orang menyentuh cinta sejauh kemampuannya bukan seutuh dan seluruhnya. Toh apapun definisinya, itulah cara orang membahasakan cinta di dalam keterbatasan yang memiliki nilai kebenaran.
Neymar, Jr mengingatkan bahwa cinta tak bisa dibatasi pada persoalan geografis, pada persoalan batasan waktu atau pada hal-hal yang nampak dan pada persoalan konseptual yang parsial dan temporal. Cinta adalah persoalan memaknai kehidupan sendiri dan kehidupan orang lain.Â
Cinta adalah persoalan hati yang memandang, mengalami, mendorong dan memperlakukan yang lain sebagai diri sendiri. cinta adalah panggilan arkhaik yang memanggil setiap orang melihat dirinya sama dengan orang lain. Sama dalam tujuan, sama dalam kerinduan, sama dalam kebutuhan.Â
Di sinilah cinta menampakkan diri dalam komitmen, solidaritas, kesetiakawanan, penghargaan dan penghormatan.
Itulah mengapa cinta bukan sekadar sebuah perasaan, bukan pula sebagai sebuah idea belaka tetapi merupakan sebuah ideal yang diwahyukan dari sang ideal.Â
Terberi kepada manusia dan selalu memanggil manusia untuk terarah pada kebaikan, kebenaran dan keindahan. Karenanya, wajib merupakan panggilan kodrati untuk memberikan yang terbaik, benar dan indah kepada sesama yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H