Mohon tunggu...
jefri kaleb pinihas purba
jefri kaleb pinihas purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Live your own dream dude

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Pangan 2019] Ciptakan Dunia Tanpa Kelaparan #ZEROHUNGERWORLD

30 Oktober 2019   19:28 Diperbarui: 30 Oktober 2019   21:26 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.children.org/

Setiap tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, dunia memperingati Hari Pangan Sedunia (World Food Day). Hari pangan merupakan satu hari yang didedikasikan untuk beraksi dan menyuarakan kelaparan yang terjadi di dunia. 

Hari Pangan Sedunia pada tahun 2019 menyoroti akan perlunya upaya yang lebih untuk mengakhiri kelaparan dan segala bentuk kekurangan gizi yang lainnya, karena dalam beberapa tahun terakhir isu tentang sisa makanan atau sampah makanan yang dihasilkan oleh sektor pangan menjadi sebuah alasan moral dan teknis yang menyebabakan kelaparan dan malnutrisi sulit untuk dihilangkan secara global.

            Tema Hari Pangan Sedunia yang diangkat tahun ini adalah "Our Actions Are Our Future. Healthy Diets for a #ZeroHungerWorld", atau Aksi Kita adalah Masa Depan Kita, Pola Makan Sehat untuk Dunia Tanpa Kelaparan.

Jumlah kelaparan yang terjadi pada tahun 2005-2018 sumber: http://www.fao.org/ 
Jumlah kelaparan yang terjadi pada tahun 2005-2018 sumber: http://www.fao.org/ 
Malnutrisi dan kelaparan merupakan masalah global yang menyebar dan sudah mempengaruhi jutaan orang saat ini, terutama pada negara-negara yang berkembang. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization ) telah terjadi penurunan sebanyak 17 % terhadap segala bentuk kekurangan gizi sejak tahun 1992-sekarang, dan masih ada ruang untuk terjadinya peningaktan kualitas pangan. 

Hal ini yang mendasari Zero Hunger Challenge yang ada pada tema Hari Pangan Sedunia tahun 2019, peningkatan dari berbagai sektor pangan dan industri yang mendukung peningakatan kulitas dan kuantitas pangan  diharapkan mampu untuk mengakhiri kelaparan yang terjadi di dunia. Ada 2 faktor utama yang menyebabkan terjadinya kelaparan secara global yaitu:

Sumber: https://www.children.org/
Sumber: https://www.children.org/

Kemiskinan yang telah terjadi dimana-mana merupakan salah satu penyebab terjadinya kelaparan. Orang yang memiliki pendapatan yang rendah terpaksa harus memenuhi kebutuhan pangan seadanya (dengan kualitas yang rendah dan jumlah yang rendah). 

Hal ini dilakukan demi bertahan hidup/ survive, sehingga orang-orang dengan berpenghasilan rendah harus mengorbakan banyak hal demi keberlangsungan hidupnya. 

Kesmiskinan dapat terjadi disemua negara baik negara itu merupakan negara yang kaya maupun negara yang miskin. Menurut FAO ada beberapa level atau tingkatan akan ketidakamanan pangan. Level food security umumnya merupakan orang dengan golongan ekonomi menengah sampai atas, karena mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik dari segi kualitas dan kuantitas. 

Untuk moderate food insecurity merupakan golongan menengah kebawah, hal ini dikarenakan mereka memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan meskipun dalam segi kualitas dan kuantitas makanan yang mereka konsumsi lebih jelek atau rendah. 

Kategori severe food insecurity merupakan golongan ekonomi yang sangat rendah (pengangguran), karena umumnya mereka tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka meskipun sudah mengkonsumsi makanan dengan kualitas dan jumlah yang jelek atau sedikit. 

Orang dengan kategori severe food insecurity umumnya sering kehabisan supply atau cadangan makanan, sehingga mereka sering kelaparan atau tidak makan.

Tingkat ketidakamanan pangan Sumber:http://www.fao.org/
Tingkat ketidakamanan pangan Sumber:http://www.fao.org/
  • Food waste  atau sampah makanan

 Menurut FAO lebih dari 1.3 miliar ton pertahun sampah makanan diproduksi, baik karena kerusakan akibat proses mengolah atau sisa-sisa makanan yang dihasilkan setelah makanan. 

Sampah buah-buahan, sayuran, dan umbi-umbian merupakan sampah makanan yang paling banyak diproduksi dunia. Sebanyak 45%  hasil panen buah-buahan, sayuran, dan umbi-umbian berakhir di tong sampah. Ketiga komoditas pangan tersebut merupakan penyumbang terbesar diikuti oleh ikan dan makanan seafood sebesar 35 %, dan produk-produk tanaman serealia sebesar 30%.

Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/
Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/
Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/
Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/
Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/
Presentase sampah makanan yang dihasilkan Sumber: http://www.fao.org/

Dari dua faktor utama yang ada diatas, sampah makanan merupakan dilema yang sangat disayangkan, karena banyak organisasi dan orang yang menyuarakan dan berusaha untuk mengatasi kelaparan. 

Namun, sampah yang dihasilkan baik itu akibat kerusakan pada saat panen sampai penyimpanan, makanan sisa, dan makanan yang tidak termakan. Hal ini sangat disayangkan karena 1.3 miliar ton itu bukanlah angka yang kecil. Bayangkan apabila sampah makanan yang dihasilakan tidak ada atau sangat rendah, sudah berapa banyak orang yang terselamatkan dari kelaparan, pastinya sangat bayak dan tantangan Zero Hunger Challenge dapat terselesaikan dengan cepat. 

Maka dari itu kita perlu untuk mengubah pola pikir kita yang semula selalu makan berlebihan, selalu tidak menghargai makanan, dan membuang-buang makan. Kita harus menghargai makanan karena masih banyak orang diluar sana yang mengalami kelaparan, kita harus ubah kebiasaan makan yang bar-bar (berlebihan) menjadi pola makan yang sehat tidak berlebihan dan tidak kekurangan, dan kita biasakan menghargai makanan walaupun itu cuma satu butir nasi.

Kita sebagai kawula muda harus mampu menghadapi Zero Hunger Challenge, mari kita tunjukan bahwa kita mampu untuk menjadikan dunia yang lebih baik. Dunia dimana tidak ada orang yang kelaparan, dunia dimana setiap orang bisa menikmati makanan dan hidup jauh dari kelaparan. Aksi kita menentukan bagaimana masa depan dunia ini, dan mari kita ubah pola makan kita menjadi pola makan yang sehat untuk dunia tanpa kelaparan. Kalau bukan kita yang memulai siapa lagi?...

MARI MAJUKAN PANGAN DUNIA UNTUK DUNIA TANPA KELAPARAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun