Mohon tunggu...
Jeffry Rahatama
Jeffry Rahatama Mohon Tunggu... Konsultan - CTO / Digital Technology Consultant www.digify.us

Jeffry Rahatama, merupakan seorang konsultan teknologi digital yang berdomisili di Jakarta. Ia memiliki minat yang mendalam dalam teknologi digital dan aktif dalam menciptakan seni digital yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Semangatnya terhadap teknologi tercermin dalam keterlibatannya dengan berbagai perusahaan digital, di mana kemungkinan ia menerapkan keahliannya untuk mendorong kemajuan digital. Selain dari bidang profesional, minat pribadi Jeffry meliputi musik punk rock dan metal, yang menunjukkan variasi selera dalam genre musik. Ia menikmati berdiskusi mengenai topik-topik terkait pemasaran digital dan teknologi, mencerminkan antusiasmenya dalam mengikuti perkembangan terkini dalam lanskap digital yang senantiasa berubah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Riset dan Inovasi yang Mengantarkan Meta AI ke Puncak Teknologi

4 Juli 2024   09:06 Diperbarui: 4 Juli 2024   09:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram, terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Belum lama ini, Meta memutuskan untuk menggabungkan tim riset AI yang fokus pada bisnis dengan Fundamental AI Research (FAIR) agar dapat bekerja lebih efisien. 

Dengan menyatukan sumber daya dan keahlian yang mereka miliki, Meta berharap bisa mempercepat inovasi dan membawa teknologi AI generatif terbaru ke pasar, seperti AI generator, AI picture generator, dan AI for image.


meta ai, meta ai whatsapp, meta ai chatbot, meta ai llama 3, ai meta, meta ai image generator, whatsapp meta ai
Strategi ini mirip dengan langkah yang diambil Alphabet pada tahun 2023, ketika mereka menggabungkan Google Brain dan DeepMind. Namun, Meta tidak hanya sekedar menggabungkan tim; mereka juga berinvestasi besar-besaran dalam chip komputer khusus yang akan mendukung pembangunan dan pengiriman model AI generatif baru yang lebih canggih.

Menjelajahi Dunia Llama 3

Salah satu model AI generatif terbaru yang dikembangkan oleh Meta adalah Meta Llama 3. Versi terbaru dari seri Llama ini diharapkan akan melampaui kemampuan pendahulunya, Llama 2, yang telah menjadi favorit para pengembang karena kemudahan penggunaan dan biaya yang efektif. 

Meskipun belum sekompleks GPT-4 dari OpenAI atau model Gemini milik Google, Llama 2 telah menunjukkan potensi yang signifikan dalam pengembangan chatbot yang dapat disesuaikan.

Llama 3 dilengkapi dengan fitur open source, memungkinkan para peneliti dan pengembang dari luar Meta untuk berkontribusi dan mengoptimalkan teknologi tersebut. Model ini juga dibekali dengan kemampuan untuk menghasilkan AI-generated images dan animasi secara real-time, menandai peningkatan signifikan dari model sebelumnya.

Infrastruktur Teknologi yang Tangguh

Untuk mendukung pengembangan dan penerapan model AI generatif yang semakin canggih, Meta berencana untuk memiliki sekitar 350.000 unit pemrosesan grafis (GPUs) H100 dari Nvidia pada akhir tahun ini. Investasi ini menunjukkan komitmen serius Meta dalam mendukung pengembangan AI generatif dan menempatkan mereka di garis depan inovasi AI technology.

Ekspansi infrastruktur teknologi Meta tidak hanya terbatas pada peningkatan jumlah GPUs. Perusahaan juga berinvestasi dalam pengembangan chip komputer khusus yang akan memungkinkan mereka untuk membangun dan mengirimkan model AI generatif yang lebih canggih.

Meneropong Masa Depan AI

Dalam sebuah wawancara video terbaru di YouTube, Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, membagikan pandangannya tentang masa depan AI dan bagaimana teknologi ini akan berdampak pada berbagai industri. Dia menekankan pentingnya kolaborasi dan akses terbuka dalam mengurangi risiko dan memajukan teknologi AI.

Risiko dan Regulasi

Salah satu poin penting yang dibahas oleh Zuckerberg adalah tentang risiko potensial dari aktor yang mengontrol model AI dan API secara tertutup. Dia menyuarakan keprihatinan tentang bagaimana AI yang tidak diatur dengan baik bisa dimanipulasi atau digunakan dengan cara yang merugikan. Diskusi ini mengingatkan pada pentingnya regulasi dan kebijakan yang kuat dalam dunia teknologi AI yang cepat berubah.

Implikasi bagi Industri dan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun