Perkenalanku pertama kali dengan Raja Mangkunegara termasyur ini ketika saya menjadi guru Bahasa Jawa di Smpk Mardi Wiyata Malang tahun 2015-2017. Â
Sewaktu mengajar disana saya bekerja sama dengan mas Sisco untuk mengembangkan program sejarawan masuk sekolah. Dia meneliti dan mengajar dikelas dengan tema Bahasa Jawa, Bahasa Sumber Penelitian Sejarah Jawa.
Dia menjelaskan secara singkat mengenai Sejarah Kraton di Jawa hingga Mangkunegara beserta peninggalan-peninggalannya. Mendengar penjelasan tersebut, saya tertarik dan menanyakan tentang Pura Mangkunegara. Dia tersenyum dan bilang "saya hanya sebatas tau Jeff, nanti akan saya datangkan teman saya yang lebih paham dan nanti tanyakan secara detail ya, ucapnya".
Beberapa minggu kemudian, Ada wa dari mas Sisco, "Jeff pak Daradjadi ke Malang nanti masuk kelas ya tapi cuma 1 kelas saja karena keterbatasan waktu". Tak disangka keeseokan harinya setelah mendapat wa tersebut, pak Daradjadi beserta istri dan mas Sisco datang memperkenalkan diri dan langsung menunju kelas yang akan diajarnya. Itulah awal mula perkenalan saya dengan pak Daradjadi keturunan KGPAA Mangkunegara IV yang sekarang menjabat sebagai Bupati Sepuh di Pura Mangkunegaran.
Selesai mengajar, kami mengobrol di kantin dan beliau sangat terbuka  menjelaskan siapa itu Mangkunegara IV, ajarannya hingga keturunannya.Â
Beliau berujar bahwa ajaran turun temurun yang diajarkan Mangkunegaran IV untuk menjadi pegangan hidup keturunannya adalah Wirya, Arta Winasis yang diambil dari Serat Wedhatama. Berikut secara sederhana saya jelaskan ajaran Wiryo, Arta, Winasis yang masih relevan hingga sekarang.
Winasis
Winasis memiliki arti pandai sehingga dalam mencari winasis ini kita dituntut menjadi orang yang berilmu. Ilmu disini bisa kita dapatkan dimana saja dan kapan saja apalagi di abad 21 ini kita sangat mudah mencari ilmu. Mencintai ilmu membuat kita memiliki pemikiran terbuka dan kritis. Dari ilmu inilah yang menjadi pondasi kita dalam menjalani hidup.
Arta
Arta memiliki arti harta. Harta disini dimaksudkan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan. Harta ini hanya bisa kita dapatkan ketika kita menjadi orang berilmu dan bekerja keras. Â Harta harus kita miliki sebagai modal pembangunan SDM keluarga yang kuat. Dengan ilmu kita dapat memanfaatkan harta secara bijaksana.
Wirya
Wirya memiliki arti kekuasaan. Apabila kita sudah memiliki pondasi yaitu ilmu dan alat bantu berupa harta maka kita akan lebih mudah memiliki kekuasaan. Kekuasaan disini bisa diartikan sebagai kepala, jabatan, dan amanah untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang adil, makmur, sejahtera.
Menurut Pak Daradjadi, ajaran wirya, arta, winasis inilah yang hingga kini dipengang erat oleh kerabat mangkunegaran terlebih keturunan Mangkunegara IV.Â
Mangkunegara IV merupakan raja terbesar dan tersukses yang berhasil membawa Pura Mangkunegara mencapai puncak kejayaannya.
Bagi saya ketiga ajaran ini masih sangat relevan pada pendidikan abad 21. Dari ajaran ini mari kita mencintai ilmu, mengelola keuangan dengan bijak dan apabila kita sudah memiliki kekuasaan mari kita gunakan untuk kepentingan umum secara adil, makmur dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H