presiden Soeharto di Astana Giri Bangun dan makam para raja-raja Mangkunegara di Astana Giri Layu, kami kembali ke Solo Baru untuk menemui Pak Daradjadi untuk mengembalikan mobil sambil makan sore di rumah Pak Peter. Selesai makan dan ngobrol-ngobrol terkait aktivitas kami di Matesih, kami berpamitan dan kembali ke Stasiun Balapan Solo pada saat mahrib. Sesampai disana dan membeli tiket kereta ke Jogja, saya berpamitan dan pulang ke kos.
Setelah seharian menemani Pak Peter ziarah ke makamBeberapa Minggu kemudian, pada tanggal 10 September 2018 sewaktu saya dalam perjalan pulang dari Surabaya ke Blitar, Banyak teman-teman yang menelpon saya memberi kabar kalau Pak Peter Kasenda meninggal dunia. Pada saat itu juga saya langsung syok, kaget, dan gemetar bahwa kunjungan kami ke Astana Giri Bangun dan Astana Giri Layu merupakan pertemuan terakhir dengan Pak Peter. Dari Pak Peter saya belajar arti ketekunan, keuletan, pantang menyerah, dan hidup sederhana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H