Mohon tunggu...
Jeffrey Baghaswanta
Jeffrey Baghaswanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya sedang belajar menulis dengan dimulainya pembuatan artikel pertama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Publik di Era Media Baru

11 Juli 2022   11:26 Diperbarui: 11 Juli 2022   11:31 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tentu saja, beberapa interaksi perusahaan bermuatan politik. Di era sebelum reformasi, kita telah melihat bahwa komunikasi kebijakan publik dilakukan melalui media seperti surat kabar, majalah, surat kabar dan lainnya. Komunikasi politik juga terjadi melalui protes klandestin (bawah tanah), termasuk penyebaran selebaran, pamflet, dan pamflet yang mengkritik pemerintahan Suharto saat itu. 

Hal ini dilakukan tentunya untuk menghindari tekanan dan represi dari pemerintah Orde Baru saat itu. Ketiadaan kebebasan berdemokrasi berupa larangan kebebasan berekspresi di depan umum membuat komunikasi politik antar masyarakat tidak mungkin dilakukan di ruang publik, karena hubungan politik yang muncul seperti ini ditolak oleh penguasa agar tidak merugikan pemerintah. 

Di sisi lain, hubungan politik pemerintahan Suharto bersifat satu arah untuk publik, isinya sangat spesifik untuk pemerintah. Komunikasi politik masih bersifat tradisional, terutama melalui pers, radio dan televisi.

Jurnal ini menjelaskan perkembangan media yang sangat pesat, sehingga memunculkan revolusi baru dalam perkembangan media dengan istilah "media baru". 

Dengan adanya internet, kehidupan manusia menjadi lebih efisien dan tidak terbatas. Bagi ilmu pengetahuan, internet adalah kumpulan teks, gambar, suara dan animasi dalam bentuk elektronik. Oleh karena itu Internet merupakan sarana yang efektif dan efisien untuk bertukar informasi jarak jauh.

Kecenderungan masyarakat untuk mengakses internet lebih terlihat melalui jejaring sosial. Pasar perusahaan telekomunikasi di tanah air memang tidak bisa dipisahkan. Tumbuhnya penggunaan media sosial di Islandia akan sangat menguntungkan karena tumbuh di bidang e-commerce. meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pertumbuhan ekonomi terus didorong oleh sektor makroekonomi. 

Pertumbuhan ekonomi 5,9% merupakan hasil yang sangat baik. Namun, dengan ekonomi mikro, jumlah ini dapat ditingkatkan. Salah satunya adalah ekonomi kreatif berbasis web.

Pada jurnal ini juga menjelaskan bahwa dari sudut pandang elit politik, jejaring sosial telah menjadi saluran utama komunikasi politik dengan publik. Jejaring sosial memungkinkan Anda membuat berbagai kebijakan, saran, pernyataan, dan komentar lain tentang topik politik. 

Selain sangat terbuka dan mudah diakses, biaya yang dikeluarkan juga lebih rendah dibandingkan menggunakan media publik atau pertemuan publik fisik. Selain sentralisasi (lalu lintas satu arah), penggunaan sarana komunikasi utama juga dikaitkan dengan biaya tinggi. 

Hasil dari penggunaan jejaring sosial juga sangat penting karena dapat mempengaruhi semua lapisan masyarakat, termasuk komentar Anda. Fakta ini menggambarkan sebuah fenomena, yaitu penggunaan media sosial sebagai alat efektif yang dapat digunakan dalam penelitian komunikasi politik.

Seiring dengan diskusi, penulis mengklaim bahwa keberadaan media baru mereka akan segera menggantikan teori interaksi sosial karena teknologi terhubung ke masyarakat dan orang-orang pada akhirnya secara tidak sadar akan terbuka untuk menjelaskan situasi. dan kegiatan yang mereka lakukan. keluar. 

Orang-orang yang menggunakan media baru sebagai imajinasi manusia pertama-tama melewati dunia lain yang lebih berkembang daripada dunia saat ini. Fantasi adalah superrealitas manusia tentang nilai, nilai, gambaran dan makna hidup manusia melalui kekuatan materi dan alam semesta. 

Namun jika teknologi manusia dapat mengungkap misteri pengetahuan ini, manusia akan mampu menciptakan habitat baru bagi manusia di dunia super nyata. Seperti ciptaan manusia. 

Masyarakat virtual kemudian mengambil sebagai model semua metode orang nyata dan mengubahnya menjadi aspek kehidupan manusia. Bagaimana membangun interaksi sosial dan kelompok, membangun strata sosial, membangun budaya, membangun institusi sosial, membangun kekuasaan, otoritas dan kepemimpinan, membangun sistem kriminal dan kontrol sosial, dll.

Dari isi jurnal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa media baru didefinisikan sebagai bentuk teknologi yang terkait dengan kehidupan masyarakat umum. Ada juga pemikiran dualistik pada media baru, yaitu pemikiran manusia yang membuat penilaian ganda, yaitu baik dan buruknya media baru bagi masyarakat dan budaya masing-masing. Kebebasan berekspresi lama dalam hubungan media juga mempengaruhi interaksi sosial, yang dibatasi oleh tekanan ruang dan waktu komunikasi.

Teknologi canggih mengendalikan atau mencegah hambatan ini untuk meningkatkan kualitas proses komunikasi. Di sisi lain, media baru mengubah nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. 

Teknologi tidak hanya berfungsi sebagai media atau sarana komunikasi, tetapi juga berperan aktif dalam perkembangan pemikiran dan perilaku masyarakat. Faktanya, setiap teknologi mengandung seperangkat nilai, ideologi, dan karakteristiknya sendiri. 

Teknologi media sosial juga telah teruji oleh waktu. Dari modernisme ke postmodernisme. Modernisme adalah era evolusi pasif instrumen. Artinya, masyarakat yang hanya menggunakan media untuk kepentingan bersama, hanya mengandalkan berbagai bentuk informasi.

Namun, di luar kemajuan teknologi, dimungkinkan untuk mengomentari berbagai penawaran konten multimedia. Postmodernisme juga merupakan masa pemberontakan terhadap modernitas, di mana masyarakat menghargai peran aktif dalam perkembangan media. Produk multimedia umumnya tidak berfokus pada periklanan, melainkan pada sisi pergerakan manusia. Ini mengandung banyak elemen tak terduga, tak terduga atau berbahaya. Oleh karena itu, evolusi media dari media lama ke media baru telah memperkenalkan budaya baru di masyarakat. Demokrasi dipertahankan di media baru, di mana orang terus memiliki kebebasan berekspresi.

Dengan hadirnya media baru (New Media) yang akan membentuk kelompok-kelompok yang akan melebur dengan kelompok-kelompok komunitas virtual, komunitas virtual sangat bergantung pada jejaring sosial dan bisa dibilang, pada dunia komputasi nyata, dunia dalam yang dapat dirasakan orang. sifat komunikasi yang sangat besar dengan komunikasi jarak jauh, tetapi perlu dicatat bahwa komunikasi tentang sifat manusia yang individualistis ini sangat nyata. 

Namun, dengan hadirnya media baru, teori bisnis sosial tampaknya melemah di mana komunitas virtual lebih besar dan lebih berkembang. Jadi, karena perkembangan teknologi informasi yang dapat membawa banyak informasi ke publik, media baru membedakan benar dan salah di masyarakat. Media baru dapat dibeli dengan sebuah alat, yang memiliki potensi besar untuk mengubah orang menjadi keuntungan dan sebaliknya.

Kelebihan dari jurnal ini adalah dengan bahasa yang padat dan mudah dipahami menjadikan jurnal ini dapat diterima dan dipelajari olehs emua kalangan, baik sesuai atau tidaks esuai dengan bidangnya. Serta bahasan yang ditampilkan juga runtut sesuai dengan cara berfikir sehingga dapat diterima alurnya. 

Namun, kekurangan dari jurnal ini adalah kurangnya data yang spesifik serta data yang digunakan dapat dikatakan masih merupakan data lama yang lebih dari 5 tahun dari publikasi,s ehingga ada beberapa hal yang terasa masih tertinggal dan belum tercantum didalamnya.

Saran dari saya sebagai pemaca adalah alangkah lebih baiknya jika menggunakan sumber-sumber yang ter-up to date sehingga masih relevan dan sesuai dengan fenomena yang terjasi saat ini.

REFERENSI

Bungin, Burhan. 2013. Sosiologi Komunikasi. Kencana PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta

Kriyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta

Makkuraga, A. (2017). Penggunaan New Media sebagai Sarana Kampanye Politik Pada Kontestasi Pilkada Jabar 2018. Jurnal Visi Komunikasi, 16(2), 55-68.

Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Akhir Massa. Kencana PRENADA MEDIA GROUP. Jakarta

Mulayana, Dedy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Rosda. Bandung

Susan C. Herring (ed.). 1996. Computer-Mediated Communication: Linguistic, Socialand Cross-Cultural Perspectives, J. Benjamins, Amsterdam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun