Mohon tunggu...
Jeff Rekando Lubis
Jeff Rekando Lubis Mohon Tunggu... Administrasi - Lawyer in the morning, Youtuber after breakfast

Law Abiding Citizen...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jangan Pernah Solo Traveling ke Raja Ampat

27 Februari 2018   18:12 Diperbarui: 12 Desember 2018   09:07 1995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usaha mencari dan bertanya puluhan orang penumpang kapal ternyata sia-sia. Sebenarnya ada beberapa orang wisatawan dari pulau Jawa, tetapi mereka memilih berwisata dengan privat dan tidak mau ada yang mengganggu, saya pun maklum karena kelihatannya mereka satu keluarga, dan mungkin juga ada yang sedang bulan madu. Saya hanya mendapat informasi dari kru kapal agar nanti menginap di pulau Fafanlap dan bertanya kepada penduduk atau petugas home stay di sana agar mencari orang agar bisa nebeng naik kapal ke pulau-pulau di Raja Ampat, agar bisa berbagi uang sewa kapal, karena jika sewa kapal sangat mahal.

Kurang lebih 6 jam perjalanan tibalah saya di pulau Fafanlap. Pulau ini memiliki kira-kira 200 Kepala Keluarga (saya sempat menghitung sekitar 150an rumah), 1 SD, 1 SMP dan SMA. Semua penduduk bermata pencaharian utama sebagai nelayan, walaupun sebagian ada yang nyambi sebagai buruh perusahaan budidaya mutiara dan berjualan sembako.

Satu hari satu malam di pulau Fafalap, belum ada teman untuk menyewa kapal, begitu pun dengan orang yang mengizinkan nebeng ke kapalnya juga belum ada. Berniat untuk menyewa sendiri kapal, ternyata harganya gila brayyy.... paling murah 2jt untuk satu hari, itupun kapalnya belum tentu ada. "harus jual pertapakan nih di kampung klo seminggu di sini". Gerutuku. Semangat sudah mulai kendor, dan sudah tidak bergairah lagi. "Besok jika masih blom ada temen nyewa kapal atau yang mau ditebengin, lebih baik pulang" aku berencana malam itu.

Beruntung, dewi fortuna mengirimkan satu dewinya keesokan harinya, ada orang yang sepertinya pemilik kapal menghampiriku dan mempertemukanku dengan seorang wanita, yang datang dengan rombongan dari luar Papua. Berjalan ke dermaga sembari ngobrol, kami sepakat untuk berbagi dan patungan menyewa kapal, walaupun masih saja mahal, tapi sudahlah, emang gak ada pilihan lain. Akhirnya kita bisa menikmati keindahan Raja Ampat, mulai dari Bukit Harfat, Cristmas Tree hingga Bukit Love...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun