Mohon tunggu...
Jefara Saputra
Jefara Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan moral yang di kemukakan lawence kohibeng

19 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:00 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kohlberg (1963; 1974)

menunjukkan bahwa perkembangan

moral anak terjadi melalui enam tahapan

yang dibagi ke tiga level. Level pertama

disebut level prakonvensional. Level

prakonvensional adalah level

perkembangan moral anak yang terjadi

pada usia empat hingga sembilan tahun

(sebelum memasuki usia sekolah dasar

hingga kelas tiga sekolah dasar).

Pada level ini, yang dianggap baik

untuk dilakukan adalah yang secara fisik

bisa dirasakannya sebagai sesuatu yang

baik bagi dirinya. Pusatnya adalah diri

anak. Jika ia melakukan sesuatu dan

memberikan konsekuensi yang dirasa

baik oleh fisiknya, maka ia akan terus

melakukan perilaku tersebut. Sementara

itu, jika ia mendapat konsekuensi yang

buruk secara fisik akibat suatu tindakan

yang dilakukannya, maka ia tidak

mengulangi perilaku tersebut.

Ada dua tahap dalam level ini.

Pertama, tahap yang disebut dengan

Orientasi Konsekuensi dan Kepatuhan.

Pada tahap ini, baik dan buruknya suatu

perilaku ditentukan berdasar apa yang

baik dan buruk secara fisik

dirasakannya. Tidak peduli entah yang

memberikan konsekuensi buruk atau

baik bagi fisiknya itu adalah orang yang

punya kuasa atau tidak.

Kedua, tahap yang disebut dengan

Orientasi Relativis-Instrumental. Pada

tahap ini, baik dan buruknya suatu

perilaku ditentukan berdasarkan

hubungan timbal balik. Jika anak

dipukul maka ia akan memukul balik.

Jika anak disayang maka ia akan

menyayang. Yang baik itu adalah yang

bisa memuaskan anak secara fisik namun

juga memberikan keuntungan bagi orang

lain. Tetapi tetap dalam tahap ini,

egosentris anak masih berperan dalam

menentukan perilakunya. Level kedua disebut level

konvensional. Level konvensional

adalah level perkembangan moral anak

saat berusia 10 hingga 13 tahun, yang

biasanya anak masih berada di jenjang

kelas empat sekolah dasar hingga kelas

tujuh sekolah menengah pertama.

Pada tahap ini, yang dianggap baik

untuk dilakukan adalah yang mendapat

persetujuan dari temannya atau orangorang yang memiliki otoritas terhadap

dirinya. Proses identifikasi anak

terhadap harapan orang lain yang

dikenalnya, menjadi prioritas bagi

dirinya. Identitas dirinya terletak pada

penyesuaian terhadap segala sesuatu

yang dihormati dalam kelompok temantemannya.

Jika ada peraturan yang disepakati

oleh teman-teman kelompoknya untuk

dipatuhi, maka ia akan ikut patuh demi

mendapatkan penerimaan dari temanteman kelompoknya. Perkembangan

moralnya banyak dipengaruhi oleh

teman-teman kelompoknya daripada

orang-orang yang ada di rumahnya

(Hurlock, 2003).

Ada dua tahap dalam level

konvensional yaitu tahap ketiga dan

keempat. Tahap ketiga disebut Orientasi

Kesepakatan Pribadi atau Orientasi

"Anak Baik". Pada tahap ini, yang baik

untuk dilakukan adalah yang disetujui

oleh teman-temannya.

Jika temannya setuju terhadap

perilakunya, maka ia akan mengulangi

perilaku tersebut. Jika temannya tidak

setuju terhadap perilakunya, maka ia

akan menghentikan perilakunya.

Tahap keempat disebut dengan

Orientasi Konsekuensi dan Ketertiban.

Pada tahap ini, yang baik untuk

dilakukan adalah yang mendapat

persetujuan dari yang punya otoritas atau

kewenangan dan demi aturan itu sendiri.

Jika perilakunya mendapat respon

atau persetujuan yang baik atau

disenangi oleh orang yang dianggapnya

memiliki otoritas, maka ia akan

mempertahankan perilaku tersebut. Jika

perilakunya sesuai dengan aturan yang

ada, maka ia akan mempertahankan

perilaku tersebut. Namun jika

perilakunya mendapat persetujuan yang

buruk dari orang yang memiliki otoritas

atau tidak sesuai dengan aturan yang

berlaku, maka ia akan menghentikan

perilaku tersebut.

Level ketiga disebut level pascakonvensional. Level pasca-konvensional

adalah level perkembangan moral anak

pada usia 13 tahun atau lebih, yang pada

usia ini, anak biasanya sudah di jenjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun