Mohon tunggu...
Jefara Saputra
Jefara Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan sosial peserta didik mulai usia dini

25 Oktober 2024   10:25 Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:36 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.

Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap

norma-norma kelompok, moral dan tradisi. Meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling

berkomunikasi dan bekerja sama. Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak tumbuh dari hubungan

mereka yang erat dengan orang tua atau pengasuh di rumahnya, terutama anggota keluarga. Interaksi

sosial kemudian diperluas dari rumah tangga ke tetangga dan kemudian sampai ke sekolah.

Perkembangan sosial sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap

anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma-norma kehidupan

bermasyarakat serta mendorong dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan

norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Seperti dalam proses perkembangan lainnya,

proses perkembangan sosial peserta didik juga selalu berkaitan dengan proses belajar.

Konsekuensinya, kualitas hasil perkembangan peserta didik sangat bergantung pada kualitas proses

belajar peserta didik tersebut baik dilingkungan sekolah dan keluarga maupun dilingkungan yang lebih

luas. Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progesif melalui kegiatan yang terarah dari individu

dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu

disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.

Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif 

berdasarkan pengumpulan data-data yang dilakukan melalui suatu observasi, Teknik observasi adalah 

pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan baik secara 

langsung maupun tidak langsung. 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak : 

1. Keluarga 

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek 

perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. 

2. Kematangan anak 

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangkan 

dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan 

intelektual dan emosional. 

3. Status sosial 

Kehidupan sosial banyak yang dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga 

dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang 

independent, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga. 

4. Pendidikan 

Pendidikan merupakan proses sosialisasi remaja yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai 

proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak 

didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan dating. 

5. Kapasitas mental, emosi, dan intelegensi 

Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, 

,memecahkan masalah, dan berbahasa. 

Ciri-ciri perkembangan sosial 

Menurut Sriyanto Rachmat, masa peka dalam perkembangan sosial anak usia dini dapat 

dicirikan melalui berbagai kegiatan yang ditujukan oleh seorang anak kepada anak lainnya, sebagai 

contoh; adanya minat untuk melihat anak yang lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengan 

mereka, mulai bermain Bersama, mencoba untuk bergabung dan bekerja sama dalam bermain, dan 

lebih menyukai bekerja dengan 2 atau 3 anak yang dipilihnya sendiri. 

Tahap perkembangan sosial : 

 Pasca lahir 

Anak lebih suka ditinggalkan tanpa diganggu, merasa senang waktu ke waktu berkontak erat 

dengan tubuh ibu. 

 Satu bulan atau sampai tiga bulan 

Merasakan kehadiran ibu dan memandang kearahnya bila ibu mendekatinya. Terus menerus 

mengamati setiap gerakan orang yanga ada didekatnya. 

 Enam bulan 

Penuh minat terhadap segala sesuatu yang sedang terjadi disekitarnya. Jika akan diangkat anak 

akan mengulurkan kedua tangannya. 

 Sembilan bulan sampai dua belas bulan 

Mengerti kata tidak, melambaikan tangan, bertepuk tangan atau menggoyangkan tangan 

mengikuti nyanyian. 

 Delapan belas bulan sampai dua puluh satu bulan 

Ketergantungan terhadap orang lain dalam hal bantuan, perhatian, kasih sayang. Mengerti 

sebagian apa yang dikatakan kepada dirinya dan mengulangi kata yang diucapkan orang dewasa Dua tahun sampai tiga tahun 

Mempunyai niat yang besar dalam hal mengumpulkan kata-kata, mulai banyak bertanya dan 

bisa menunjukkan ciri dan sebagian anggota tubuh apabila ditanya. 

 Tiga tahun sampai enam tahun 

Berbicara bebas pada dirinya, orang lain bahkan mainannya, berbicara dengan lancer, bermain 

dengan kelompok. Anak kadang merasa puas bila bermain sendiri untuk waktu yang lama dan 

mulai menyenangi kisah seorang/tokoh dalam film 

SIMPULAN DAN SARAN 

Manusia bertumbuh dan berkembang di dalam lingkungan. Lingkungan ini dapat dibedakan atas 

lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan sosial memberikan banyak pengaruh terhadap 

pembentukan berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologi. Manusia sebagai 

makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesama manusia, 

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial, yaitu keluarga, kematangan status 

sosial pendidikan dan kapasitas mental. 

Dengan refleksi diri, hubungan dengan situasi lingkungan sering tidak sepenuhnya diterima, karena 

lingkungan tidak senantiasa sejalan dengan konsep dirinya yang tercermin sebagai suatu kemungkinan 

bentuk tingkah laku seharu-hari. 

Dalam mempelajari artikel ini, sebaiknya para pembaca juga membaca buku atau materi yang 

bersangkutan dengan artikel ini, karena artikel ini disajikan secara ringkas untuk memudahkan 

pembaca memperoleh inti dari pembahasan yang terdapat di artikel. Selain itu, untuk dapat lebih 

memahami apa yang tersaji dalam artikel ini alangkah baiknya bila dibarengi dengan melakukan 

penelitian sederhana tentang perkembangan sosial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun