Mohon tunggu...
Jefa Febria Mahendra
Jefa Febria Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Saya adalah seorang mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyebab Rasa Takut pada Anak Ternyata Amigdala, Apa Benar Ada Kaitannya?

11 Desember 2023   11:27 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua anak pasti mempunyai dan mengalami ketakutan selama masa kanak-kanak, seperti takut kegelapan, orang asing, monster, dan badut. Tidak jarang pula anak-anak yang takut menghadapi emosional keluarganya. Bagian-bagian tertentu pada sistem saraf, termasuk otak berperan memberi respons terhadap ketakutan yang dirasakan. Dari sekian banyak bagian otak dan saraf ini, amigdala adalah salah satu yang mempunyai hubungan dengan ketakutan tersebut. 

Apa itu Amigdala ?

https://pixabay.com/
https://pixabay.com/

Amigdala adalah bagian otak yang berbentuk seperti kacang almond dan berhubungan dengan proses emosi, perilaku, dan ingatan terkait dengan rasa takut. Amigdala merupakan bagian dari sistem limbik otak, yakni struktur kompleks yang saling berhubungan di dalam otak. 

Selain itu, amigdala juga berperan dalam emotional remembrances, yakni suatu tindakan mempertahankan suatu ingatan dan menyambungkan ingatan tersebut dengan emosi tertentu, seperti marah, senang, atau sedih. Bisa dibilang bahwa amigdala yang melaporkan ketakutan seseorang dan memutuskan apa yang harus dilakukan untuk merespons ketakutan tersebut saat itu juga.

Pemahaman modern kita tentang fungsi amigdala dapat ditelusuri kembali ke tahun 1930-an, ketika amigdala dihilangkan dari monyet rhesus oleh Heinrich Kluver dan Paul Bucy. Mereka menemukan bahwa itu mengubah perilaku monyet dengan cara yang signifikan, termasuk membuatnya lebih jinak dan tidak terlalu takut. Tahun-tahun ini membawa pemahaman modern kita tentang peran amigdala. Sifat perilaku yang disebabkan oleh penghapusan amigdala disebut sindrom Kluver-Bucy, dan menyebabkan amigdala diselidiki karena peranannya dalam mengendalikan ketakutan.

 Mengenal Fungsi Amigdala 

https://pixabay.com/
https://pixabay.com/

Secara umum, amigdala mempunyai fungsi yang berkaitan dengan emosi, seperti perasaan cemas, takut, memori emosional, dan bahkan keterampilan sosial. Berikut adalah beberapa fungsi amigdala. 

1. Respons Terhadap Ancaman 

Amigdala terhubung dengan beberapa bagian lainnya di otak, sehingga amigdala dapat mendapatkan informasi kognitif yang kemudian bisa bereaksi terhadap suatu keadaan. 

Peran yang paling terkenal dari amigdala adalah sebagai pengatur respons terhadap ancaman (fight-or-flight). Respons ini membantu seseorang ketika dihadapkan dengan situasi yang mengancam dan bertindak dalam keadaan yang penuh tekanan. Respons ini bisa berupa perlawanan (fight) atau menjauh dari ancaman (flight). 

Saat fight-or-flight response ini berlangsung, amigdala juga memberi tahu hipotalamus untuk melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Pelepasan hormon ini mempengaruhi fungsi fisiologis pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Inilah mengapa saat seseorang merasa takut atau terancam akan mengalami kenaikan tekanan darah, serta pernapasan dan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya. 

2.  Pembentukam Memori 

Fungsi Amigdala yang utama adalah memberikan emosi pada sebuah memori sehingga kenangan tersebut dapat terkenang lama. Bersama hippocampus, amigdala membuat ingatan atau memori lebih mudah diingat. Umumnya, semakin emosional suatu memori atau ingatan, cenderung akan bertahan lebih lama dibandigkan ingatan yang tidak memiliki emosi. 

Misalnya, momen ketika diterimanya seseorang di universitas yang ia impikan setelah melewati masa-masa perjuangannya yang panjang. Karena itulah, umumnya seseorang yang mengalami momen tersebut akan terus mengingat momen-momen ketika ia mendapatkan universitas impiannya karena didalamnya terdapat emosi positif, yaitu bahagia. 

Tidak hanya karena adanya emosi positif, tetapi adanya emosi negatif juga bisa menyebabkan suatu memori tidak mudah dilupakan. Misalnya, ketika seseorang menjadi korban bullying. Terkait dengan memori negatif inilah, peran amigdala bisa membawa pengaruh buruk pada kehidupan seseorang. 

3. Keterampilan Sosial 

Amigdala juga dapat berperan dalam keterampilan sosial karena perannya dalam proses pembelajaran, memori, dan emosi. Menurut laman GoodTherapy, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan amigdala yang lebih besar cenderung memiliki lingkaran sosial yang lebih besar dan lebih aktif. 

Amigdala dapat memberikan rasa percaya terhadap seseorang. Fungsinya ini juga berkaitan dengan ingatan. Jadi, dengan adanya rasa percaya dengan seseorang itulah yang menyebabkan kita bisa mempunyai lingkungan sosial yang lebih luas. Hal ini juga akan membuat kamu akan merasa lebih percaya kepada seseorang yang sering kamu lihat dibandingkan orang yang baru kamu kenal. 

Kaitan Amigdala dengan Rasa Takut pada Anak 

https://pixabay.com/
https://pixabay.com/

Studi menunjukkan bahwa amigdala memainkan peran penting dalam respons tubuh terhadap ancaman dalam konteks banyak peristiwa yang mengancam. Takut pada anak usia dini adalah tanggapan yang diaktifkan dengan cepat kemudian menghilang. Hal ini sesuai dengan pendapat Ooi a (2016, hlm. 23) Ketakutan di masa kecil, biasanya  ketakutan yang ringan. Meskipun ketakutan ini biasanya berkurang  seiring waktu, namun ketakutan mengembangkan kekhawatiran signifikan yang mengganggu fungsi dan kegiatan sehari-hari mereka. 

Namun, ketakutan dapat diperkuat ketika anak-anak secara teratur menghadapi ancaman atau situasi nyata. Dalam studi penelitian, pasangan dari stimulasi netral, seperti nada dan cahaya, yang biasanya tidak menghasilkan reaksi emosional negatif, dikombinasikan dengan stimulasi ancaman yang menyebabkan rasa takut. Seorang anak yang secara fisik disalah gunakan oleh orang dewasa, misalnya, dapat menjadi khawatir tentang tanggapan yang diberikan oleh orang lain.  Rasa takut secara bertahap menyebabkan kecemasan dan menimbulkan respons ketakutan oleh orang lain yang mengalami situasi yang serupa. 

Secara tidak langsung mereka menyaksikan perilaku tidak mengenakkan seperti perdebatan kedua orang tuanya dan bahkan kekerasan fisik yang dilakukan dari keluarganya. Hal itu dapat membuat anak-anak yang melihat keadaan tersebut akan timbul rasa ketakutan dan kecemasan kronis. Jelas bagi anak-anak keadaan seperti itu menjadi ancaman karena terjadi berulang-ulang di sekitar mereka dan mengganggu sistem respon stres tubuh. Di situlah amigdala berperan sebagai emotional remembrances. 

Rusaknya Amigdala

Fungsi amigdala bisa terganggu jika bagian otak ini mengalami kerusakan atau memiliki struktur yang berbeda. Umumnya, seseorang yang mengalami kerusakan amigdala tidak dapat menggambarkan ekspresi ketakutan dengan benar. 

Selain itu, kondisi ini juga bisa mengganggu kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan atau tindakan yang aman dan rasional terhadap suatu risiko atau ancaman. 

Adapun rusaknya amigdala dapat menimbulkan berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, kecanduan, depresi, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD), dan fobia. 

Selain itu, ada beberapa gejala lain juga bisa terjadi pada orang yang mengalami kerusakan amigdala. Berikut adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa muncul. 

  • Berlebihan dalam respons ketakutan atau hypervigilance, yang membuat tubuh menganggap sebagian besar situasi sebagai ancaman, yang mengganggu kemampuan untuk berpikir rasional dan mengambil keputusan
  • Mudah tersinggung jika hiperaktivitas amigdala.
  • Merasa sedikit cemas atau tidak cemas sama sekali terhadap situasi yang mengancam.

Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang tepat untuk amigdala yang rusak. Namun, gejala yang terkait dengan kondisi kesehatan mental dapat diobati dengan obat dan psikoterapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun