Mohon tunggu...
Jefa Febria Mahendra
Jefa Febria Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Saya adalah seorang mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penyebab Rasa Takut pada Anak Ternyata Amigdala, Apa Benar Ada Kaitannya?

11 Desember 2023   11:27 Diperbarui: 11 Desember 2023   11:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studi menunjukkan bahwa amigdala memainkan peran penting dalam respons tubuh terhadap ancaman dalam konteks banyak peristiwa yang mengancam. Takut pada anak usia dini adalah tanggapan yang diaktifkan dengan cepat kemudian menghilang. Hal ini sesuai dengan pendapat Ooi a (2016, hlm. 23) Ketakutan di masa kecil, biasanya  ketakutan yang ringan. Meskipun ketakutan ini biasanya berkurang  seiring waktu, namun ketakutan mengembangkan kekhawatiran signifikan yang mengganggu fungsi dan kegiatan sehari-hari mereka. 

Namun, ketakutan dapat diperkuat ketika anak-anak secara teratur menghadapi ancaman atau situasi nyata. Dalam studi penelitian, pasangan dari stimulasi netral, seperti nada dan cahaya, yang biasanya tidak menghasilkan reaksi emosional negatif, dikombinasikan dengan stimulasi ancaman yang menyebabkan rasa takut. Seorang anak yang secara fisik disalah gunakan oleh orang dewasa, misalnya, dapat menjadi khawatir tentang tanggapan yang diberikan oleh orang lain.  Rasa takut secara bertahap menyebabkan kecemasan dan menimbulkan respons ketakutan oleh orang lain yang mengalami situasi yang serupa. 

Secara tidak langsung mereka menyaksikan perilaku tidak mengenakkan seperti perdebatan kedua orang tuanya dan bahkan kekerasan fisik yang dilakukan dari keluarganya. Hal itu dapat membuat anak-anak yang melihat keadaan tersebut akan timbul rasa ketakutan dan kecemasan kronis. Jelas bagi anak-anak keadaan seperti itu menjadi ancaman karena terjadi berulang-ulang di sekitar mereka dan mengganggu sistem respon stres tubuh. Di situlah amigdala berperan sebagai emotional remembrances. 

Rusaknya Amigdala

Fungsi amigdala bisa terganggu jika bagian otak ini mengalami kerusakan atau memiliki struktur yang berbeda. Umumnya, seseorang yang mengalami kerusakan amigdala tidak dapat menggambarkan ekspresi ketakutan dengan benar. 

Selain itu, kondisi ini juga bisa mengganggu kemampuan seseorang dalam mengambil keputusan atau tindakan yang aman dan rasional terhadap suatu risiko atau ancaman. 

Adapun rusaknya amigdala dapat menimbulkan berbagai gangguan mental, seperti gangguan kecemasan, kecanduan, depresi, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), Obsessive Compulsive Disorder (OCD), dan fobia. 

Selain itu, ada beberapa gejala lain juga bisa terjadi pada orang yang mengalami kerusakan amigdala. Berikut adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa muncul. 

  • Berlebihan dalam respons ketakutan atau hypervigilance, yang membuat tubuh menganggap sebagian besar situasi sebagai ancaman, yang mengganggu kemampuan untuk berpikir rasional dan mengambil keputusan
  • Mudah tersinggung jika hiperaktivitas amigdala.
  • Merasa sedikit cemas atau tidak cemas sama sekali terhadap situasi yang mengancam.

Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang tepat untuk amigdala yang rusak. Namun, gejala yang terkait dengan kondisi kesehatan mental dapat diobati dengan obat dan psikoterapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun