Batubara, Kamis, 08 Agustus 2024, Mahasiswa KKN UIN Sumatera Utara membawakan ceramah pada kegiatan wirid ibu-ibu di desa Brohol. Ceramah tersebut dibawakan oleh Diki Hamdani Panjaitan. Ceramah yang dibawakan Diki tentang "makna moderasi beragama".
Ceramah akan di laksanakan setelah usai wirid rutin ibu-ibu. Dalam ceramahnya Diki menyampaikan, "Moderasi beragama bukan suatu hal yang baru, bahkan jauh sebelumnya Rasulullah sudah mengajarkan kepada kita tentang moderasi beragama berupa cara bertoleransi, dan cara beragama kita. Sebelumnya moderasi beragama ini berasal dari kata moderat yang artinya pembaruan dan beragama artinya cara hidup kita beragama".
"Banyak orang-orang yang salah mengkonsepkan moderasi beragama, menurut mereka moderasi beragama itu adanya pembaruan ajaran dalam agama. Padahal lebih tepatnya moderasi beragama itu pembaruan cara beragama dalam aktivitas dan muamalah kita sehari-hari. Sederhananya moderasi beragama itu mencakup toleransi, islam memperbolehkan terjalinnya toleransi dalam hal muamalah yaitu hubungan dengan siapa saja. Namun, islam tidak memperbolehkan adanya toleransi dalam hal akidah. Jadi tidak ada toleransi dalam akidah yang ada itu toleransi dalam muamalah", lanjutnya.
" Adapun dalil alquran yang bercerita tentang moderasi beragama terdapat dalam Q.S . al-Baqarah: 143 yang artinya 'Dan demikian (pula) Kami menjadikan kamu (umat Islam) ummatan wasathan (umat yang adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan manusia) dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu…'. Jelas tertera pada ayat ini bahwa semestinya moderasi beragama harus menonjolkan sisi moderat, sikap tengah, dan tidak berlebihan (ekstrem) dalam menyikapi radikalisme" jelasnya dengan dalil alquran.
"Moderasi beragama berperan untuk mengatur cara kehidupan beragama, cara pergaulan dikalangan generasi sekarang yang disebut “generasi z” atau yang sering kita dengar itu gen z ya ibuk-ibuk. Kenapa demikian? Karena gen z ini menganggap bahwa hidup itu bebas, bisa bergaul tanpa adanya batasan pokoknya suka hatinya aja buk, mereka tidak punya aturan dalam melakukan sesuatu sosial dan beragama yang berlebihan", lanjutnya.
"Makanya jangan sampai salah pemahaman mengenai moderasi beragama yang akibatnya bisa berbahaya loh buk, karena sebenarnya moderasi beragama sudah diajarkan oleh islam jauh sebelum masa sekarang ini yang mencakup tentang hubungan kita dengan tuhan dan hubungan kita sesama manusia. Moderasi beragama sangat penting dipahami khususnya bagi kalangan muda atau anak muda jaman sekarang. Mana tau ibuk-ibuk ini punya anak remaja nanti bisa lah dikasih pemahaman tentang moderasi beragama ya buk yaa” tegas Diki dalam menyampaikan ceramah.
Kegiatan wirid di tutup dengan sholawat nabi secara bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H