Mohon tunggu...
Pradipta Wodha Siwinata
Pradipta Wodha Siwinata Mohon Tunggu... -

Lahir di Kota Kediri,21 April 1997.Menyukai hal-hal yang kaitanya dengan tulisan dan penulis puisi dan novel yang aktif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Waktu Terakhir

29 Januari 2014   12:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak dapat kabur lagi

Hanya berlari ke setiap arah yang sia-sia

Hanya bersembunyi di perlindungan tiada guna

Hanya memiliki doa terakhir sebagai pembelaan

Dan hanya meratapi hidup tiada arti lagi

Langit mulai menggelapkan jalurku,karena sang surya sudah tidak sudi melihatku

Semua pengharapan telah terlambat untuk menjadi kenyataan

Tangan yang terulur membantu telah kehilangan kuasanya

Sendirian aku kini,menjadi salah satu yang tertandai

Tertandai oleh takdir pasti yang pastinya tidak dapat dipungkiri

Dikejar-kejar hingga nanti, untuk sebuah penghakiman yang belum siap kutemui

Inilah waktuku, yang mungkin tersia-siakan

Inilah dosaku,kalau bisa dibilang begitu

Sirna sudah kesempatanku, ketika takdir berkata waktuku habis

Ya, inilah akhirnya

Waktunya berhenti, untuk terpaksa menerima apa yang akan terjadi

Dan menunggu kawan terakhir yang akan menyertaiku nanti

Menantinya...sambil menatap bintang-bintang yang menyinari malam

Hingga bintang-bintang itu tidak mampu lagi menyinari gelapnya pandanganku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun