Mohon tunggu...
Sesilia.M
Sesilia.M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Pribadi yang suka dengan ketenangan dan kedamaian, penuh dengan rasa penasaran meskipun tidak selalu memiliki keberanian untuk melakukan hal yang diinginkan. Pejuang kehidupan yang mau terus bertumbuh dan belajar menjadi lebih baik dari hari ke hari sambil memberikan kebaikan dan inspirasi bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emosi Publik Berujung Doxing pada Dosen FK Undip: Buntut Kasus Mahasiswi PPDS yang Bunuh Diri

25 Oktober 2024   10:47 Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:59 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi pers FK Undip terkait kasus bullying (disway.id)
Konferensi pers FK Undip terkait kasus bullying (disway.id)

Cara Penyelesaian Selain Doxing

Daripada melakukan doxing, masyarakat dapat menempuh jalur hukum atau menyuarakan aspirasi melalui media dengan cara yang etis. Langkah seperti investigasi menyeluruh dan advokasi kebijakan anti-bullying adalah upaya lebih efektif dan bermartabat untuk mendorong perubahan sistem.

Kasus ini menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial agar informasi tidak disalahgunakan dan tindakan seperti doxing dapat dihindari demi keadilan dan keamanan semua pihak.

Alih-alih melakukan doxing, langkah yang lebih etis adalah:

  1. Investigasi Independen: Meminta transparansi dan penyelidikan yang menyeluruh dari universitas.
  2. Proses Hukum: Melaporkan dugaan kekerasan atau pelanggaran secara legal.
  3. Kampanye Edukasi: Meningkatkan kesadaran mengenai etika dalam lingkungan pendidikan dan advokasi kebijakan anti-bullying.

Dalam kasus seperti doxing dosen di FK Undip, tindakan ini mencerminkan rendahnya pemahaman dan penerapan literasi digital dalam masyarakat.

(suarasurabaya.net)
(suarasurabaya.net)

(suarasurabaya.net)
(suarasurabaya.net)
Berikut beberapa kaitan antara doxing dan literasi digital:
  1. Pemahaman Etika Digital yang Kurang
    Literasi digital mencakup kesadaran tentang etika penggunaan teknologi. Pengguna yang memahami dampak buruk menyebarkan informasi pribadi akan lebih berhati-hati dalam berinteraksi di dunia maya. Dalam kasus Undip, pengguna media sosial bertindak impulsif dengan menyebarkan identitas dosen yang dianggap terlibat, tanpa mempertimbangkan dampak atau kebenaran informasi tersebut.

  2. Konfirmasi dan Verifikasi Informasi
    Salah satu elemen literasi digital adalah kemampuan untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya. Doxing sering terjadi karena masyarakat mudah terpengaruh oleh opini atau informasi yang tidak terkonfirmasi. Seperti dalam kasus Aulia Risma, masyarakat langsung menuding dan membagikan identitas dosen tanpa adanya fakta kuat yang mendukung keterlibatan mereka.

  3. Penggunaan Media Sosial Secara Bijak
    Literasi digital melatih pengguna untuk menggunakan media sosial dengan bijak, seperti memahami konsekuensi hukum dan moral dari penyebaran informasi. Doxing bukan hanya melanggar hak privasi tetapi juga dapat berujung pada tindak pidana di Indonesia, misalnya terkait UU ITE.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun