Mohon tunggu...
Jeconia Emery Audric
Jeconia Emery Audric Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi

Saya adalah Seorang Mahasiswi Universitas Pamulang Semester Satu (1)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pancasila: Solusi Pemersatu Bangsa di Tengah Polarisasi Sosial

11 Desember 2024   21:12 Diperbarui: 11 Desember 2024   21:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://dataindonesia.id

Jakarta, 8 Desember 2024 -- Polarisasi sosial yang semakin tajam akibat perbedaan politik dan ideologi menjadi tantangan besar bagi bangsa Indonesia. Dalam menghadapi ketegangan ini, Pancasila kembali dipandang sebagai solusi untuk memperkuat persatuan di tengah keragaman.

Polarisasi yang berkembang, terutama di media sosial, mengakibatkan ketegangan antar kelompok masyarakat. Perbedaan pandangan yang tajam seringkali berujung pada perpecahan, baik dalam kehidupan pribadi, sosial, hingga politik.

Dr. Siti Marwa, pakar sosial politik dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa Pancasila dapat menjadi pedoman untuk meredakan ketegangan tersebut. "Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila memberikan dasar yang kokoh untuk membangun keharmonisan sosial di tengah perbedaan," ujarnya dalam sebuah wawancara pada 9 Desember 2024.

Fenomena polarisasi sosial ini semakin intens terlihat di Indonesia, baik di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari, terutama setelah pemilu yang lalu. Ketegangan ini sangat terasa di media sosial, yang memperburuk hubungan antar kelompok.

Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang mengajarkan toleransi, musyawarah, dan keadilan sosial. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa," mengajak kita untuk saling menghargai perbedaan agama. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mengajarkan tentang empati dan kesetaraan. Sila ketiga hingga kelima menekankan pentingnya persatuan, musyawarah untuk mufakat, dan keadilan sosial.

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat memperkuat persatuan bangsa. Pendidikan tentang Pancasila di sekolah, serta kampanye sosial yang mengajak masyarakat untuk mengamalkan sila-sila tersebut, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif.

Pada peringatan Hari Pancasila, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. "Pancasila bukan hanya slogan, tetapi pedoman hidup yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata untuk memperkuat persatuan bangsa," ujar Presiden dalam pidatonya pada 1 Juni 2024.

Pernyataan Dr. Siti Marwa diperoleh dari wawancara pada seminar tentang "Pancasila dan Polarisasi Sosial" yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Sementara itu, pidato Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Pancasila 1 Juni 2024 menjadi dasar dari ajakan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan penerapan nilai-nilai Pancasila, diharapkan Indonesia dapat mengatasi polarisasi sosial dan kembali bersatu sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan, kebhinekaan, dan kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun