Tetapi, pengalaman ini menyisakan hal-hal paling konyol terkait security sebuah kartu kredit yang layak untuk anda pertimbangkan saat apply kartu kredit di Bank yang bersangkutan, mengingat saya juga menggunakan kartu kredit bank lain di Indonesia, dan semua rapi melaporkan setiap transaksi dan tagihan melalui e-mail saya, berikut password securitynya untuk membuka file PDF yang dikirimkan. Beberapa kekonyolan yang terjadi diantaranya saya rinci sebagai berikut:
- Saya dikejar-kejar dan ditagih oleh pihak Bank untuk tagihan kartu kredit yang bahkan nomer kartu kreditnyapun saya tidak tahu. Berkali-kali saya mendesak pihak bank untuk memberitahukan nomer kartu kredit saya melalui email yang saya kirimkan dan tidak ada jawaban pasti.
- Saya tidak tahu berapa tagihan kartu kredit saya yang membuat pihak bank mengejar-ngejar saya untuk membayarnya, dan saya juga telah mendesak pihak bank untuk memberitahukan berapa tagihan saya melalui e-mail, tetapi tidak ada konfirmasi. Yang ada pihak bank selalu melakukan konfirmasi dengan pihak yang menggunakan kartu kredit saya, dan akhirnya saya baru tahu orangnya dan nilai tagihannya yang sekitar 19 juta.
- Pihak lain bisa mengganti e-mail saya yang terdaftar di bank, Nomer HP saya (diganti oleh nomer HP pelaku) tanpa ada konfirmasi dari saya. Bukankah ini sangat konyol dan berbahaya. Bisa anda bayangkan jika kartu kredit anda jatuh atau diambil orang lain.
- Aktivasi otomatis kartu kredit oleh pihak Bank tanpa konfirmasi ke pemegang kartu adalah metode yang sangat berbahaya dan keliru yang diterapkan oleh pihak Bank
Demikian tulisan saya pagi ini agar menjadikan bahan pembelajaran buat semuanya, termasuk pihak bank.
Joko Widodo (@jecko_74)
Salah satu pemilik  sah Kartu Kredit CIMB Niaga (yang tidak  pernah tahu nomer kartunya berapa)
Saat ini tinggal di Jepang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H