Program kampus merdeka belajar merupakan program yang didirikan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim. Program ini memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa Indonesia yang memiliki semangat mengabdi, dengan ilmu yang didapat selama dibangku perkulihan dan yang memiliki minat dan bakat untuk terjun langsung kelapangan berbagai ilmu yang telah didapat.Â
Tempat pengabdian yang akan mahasiswa temui yaitu sekolah dasar yang masih memiliki akreditasi C dan berlokasi di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).Â
Seluruh mahasiswa Indonesia sebelum ikut dalam kegiatan ini sudah diseleksi, diberi pembekalan dan sudah ditempatkan disekolah daerah 3T yang dekat dengan domisili mahasiswa.
Sebelum terjun kelapangan mahsiswa yang terpilih meuju dinas pendidikan untuk meminta surat persetujuan mengenai terlaksananya program ini.Â
Oleh pihak dinas pendidikan khususnya di Kabupaten Belitung sangat mendukung adanya program ini, sehingga memberi kemajuan bagi sekolah-sekolah dengan adanya bantuan mahasiswa.Â
Ditambah degan adanya pandemic Covid19 menyebabkan sekolah belajar dengan jarak jauh. Sehingga dengan adanya kedatangan mahasiswa akan membawa dampak positif bagi sekolah yang dituju, karena mahasiswa akan memperkenalkan teknologi untuk belajar, meingkatakan literasi dan numerasi bagi siswa di sekolah dasar dan membantu dalam administrasi sekolah.
Saya Jeany Arsy Maqin merupakan salah satu mahasiswa yang terpilih dari 15.000 mahasiswa lainnya yang turut berkontribusi memiliki semangat mengabdi dalam program Kampus Mengajar Angkatan 1 tahun 2021.Â
Ditempatkan di SD Negeri 1 Membalong yang berada di desa Membalong, Kabupaten Belitung. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan di mulai dari tanggal 22 Maret 2021 sampai 25 Juni 2021. Kegiatan ini disambut baik oleh kepala sekolah dan guru-guru yang ada di SD Negeri 1 Membalong.
Di SD Negeri 1 Membalong membantu guru dalam melakan administrasi seperti membuat soal ulang untuk siswa dan lainnya. Mahasiswa juga mmeperkenalkan teknologi untuk berupa media-media yang dapat digunakan ketika pembeljaaran daring dengan memperkenalkan beberapa aplikasi belajar yang dapat diterapkan.Â
Selanjutnya siswa juga membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar terutama membantu dalam meningkatkan literasi dan numerasi kepada siswa.Â
Pada kegiataan pembelajaran, siswa kelas 2 kami ajak bermain sambil belajar yang tetap dilakukan didalam kelas dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Siswa juga kami ajak belajar dengan bantuan teknologi. kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di kelas 2 namun dikelas lainnya juga.
Para siswa-siswi di SD tersebut sangat menyabut baik kedatangan mahasiswa kampus mengajar dan sangat antusias. Semangat belajar siswa sangat tinggi dan menciptakan kegiatan belajar-mengajar yang menarik dan tidak memboskan bagi siswa. Sehingga pembelajaran yang dipelajari mudah dipahami siswa dan siswa selalu semangat untuk ingin selalu diajar oleh mahasiswa.Â
Oleh karena itu, mahasiswa memberikan pengaruh baik bagi siswa, guru dan sekolah dan sebagai pembawa Agent of Change yang hadir ditengah-tengah masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H