Mohon tunggu...
Jean Rachman
Jean Rachman Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Life,is full surprises, unpredictable, sometimes can be like puzzle

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karena Syukur...Saya Menjadi Manusia Yang Beruntung

17 Januari 2011   04:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_85091" align="aligncenter" width="461" caption="Sudahkah kita bersyukur hari ini..."][/caption] Dear Friends, sadarkah kita...bahwa banyak sekali nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada kita sebagai mahluknya. Bahkan nikmat itu sangat berlimpah sekali. Namun sayang kita sebagai mahlukNYA jarang menyadari dan kadang melupakan rasa syukur itu. Ada banyak hal-hal simpel dalam hidup kita yang sering kita abaikan kenikatannya dengan ucap rasa syukur. Tawa dan senyum seorang anak yang sedang mengacak-acak mainannya membuat hati seorang Ibu bahagia...tentu tak mungkin bisa dirasakan oleh seorang Ibu yang menunggu putrinya yang tengah berbaring sakit. Syukur sebenarnya sangat muda kita lakukan, mungkin hanya masalah kebiasaan dan keterbukaan hati kita saja pada Sang Pencipta ini. Sebenarnya bisa kita lalukan dengan banyak cara : hati, lisan, dan perbuatan. Saya sangat percaya dan seringkali mengalaminya sendiri...semakin saya banyak bersyukur atas apa yang telah saya peroleh dari Allah SWT, semakin banyak kenikmatan yang saya peroleh kembali dengan muda, baik itu secara rezeki materi, kebahagian, kesehatan, keselamatan, keberkahan hidup dan semua kenikmatanNYA yang tidak dapat saya hitung dalam hidup saya selama ini. Allah Maha Pengasih benar-benar dan selalu menepati janjiNYA, karena balasan orang yang bersyukur adalah kenikmatan yang berlipat... Subahanallah. Dear Freinds ...Lewat syukur saya bisa merasa nyaman dengan segala kekurangan-kekurangan hidup yang tidak saya punyai, keinganan saya yang tak tergapai dapat saya atasi gejolak rasanya, karena saya yakin bahwa saya masih memiliki kelebihan-kelebihan yang lainnya dalam hidup ini. Jangan pernah kita mengukur apa yang telah kita dapatkan atau peroleh dengan ukuran orang lain . Kekecewaan dan kesedihan pasti tetap ada karena kita adalah manusia biasa, tapi dengan syukur bagi saya adalah sebuah penerimaan yang ikhlas, perasaan itu bisa kita atasi sedikit dan tidak lama mengendap dihati kita, kita bisa positive thinking pada Sang Pencipta dan mencari sisi yang lainnya yang lebih baik dalam setiap masalah, sehingga kita bisa menimbulkan dan memperoleh kenikmatan yang lain...Alhamdulillah. Lewat syukur saya lebih dapat menghargai, beradaptasi, menyesuaikan dengan lingkungan sekitar saya, karena saya lebih memahami dan menghargai setiap kekurangan yang ada pada orang lain , dengan melihat kepada diri saya sendiri. Saya tak mau merendahkan, meremehkan orang lain karena saya yakin seseorang pasti ada sisi kelebihannya dibalik kekurangannya itu...Dan semoga kita semua menjadi pribadi yang menyenangkan secara sosial dengan kita pandai bersyukur...Amin. Semoga yang tulisan yang simple ini bermanfaat dan dapat menginspirasi.

Bagaikan Haus dan lapar

Seteguk air putih dikala dahaga, Subhanallah ... nikmatnya ....

Seteguk air putih disaat tak membutuhkan....

ahhh .... biasa saja ...

jadi ...yang membuat nikmat itu airnya atau rasa dahaga itu?

Karena air yang sama diminum dalam suasana berbeda, berbeda pula rasanya

Suhanallah ... kemurahan yang terlupakan .......

merasakan nikmat (lebih) minum, karena rasa haus

merasakan nikmat (lebih) makan, karena rasa lapar

Tapi pernahkah bersyukur tatkala haus dan lapar..?

(by: Ence Abdurohim)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun