Mohon tunggu...
Inovasi

Model Newsroom Media Era Sekarang

25 Maret 2016   10:55 Diperbarui: 25 Maret 2016   11:42 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Semakin majunya era ini, tekmologi pun semakin canggih. Semua orang pun memanfatkan agar apa yang mereka cari atau kerjakan bisa cepat selesai. Misal mengenai mencai berita, di zaman sekarang orag hanya perlu mengeluarkan gadget mereka untuk melihat berita terbaru melalui media online. Bagi mereka yang tidak bisa untuk sempat melihat atau mendengar siaran berita melalui tv atau radio dan tidak sempat unutk membaca Koran, mereka tetap bisa mengikuti berita tersebut dengan melihat melalui media online.

Keterbatasan dalam pencarian berita, lalu produksi berita dan pendistribusian dibuat setara melalui newsroom di zaman sekarang. Adanya beberapa model dalam newsroom berita:

·         Newsgathering

Merupakan usaha turun lapangan yang dilakukan oeh seorang jurnalis ketka mendapatkan kabar bahwa ada isu yang sedang terjadi. Ini proses pertama sebelum akhirnya menjadi sebuah berita. Dalam hal ini jurnalis mulai mencari berita, lalu mengambil data-data yang dibutuhkan dari naarasumber selengkap dan sebanyak mungkin.

 

·         News production

Proses dimana setelah hasil turun lapangan telah dibuat berita oleh wartawan, masuk ke tahap edit telebih dahulu, melihat apakah kata-katanya dimengerti atau tidak, ada kesalahan daam penulisan atau tidak, dan lainnya. Dan sesudah itu masuk kepada pimpina redaksi untuk ediliat apakah sudah sesuai dan tidak ada kesalahan,

 

·         Distribution

Tahap terakhir yaitu pendistribusian ke bagian yang menjual berita-berita, yang akan disebarkan kepada masyarakat.

 

Ada perbedaan antara proses produksi yang terjadi ketika pemberitaan yang berbentuk media Koran misal dengan media onie di era zaman sekarang, meskipun prosesnya sama yaitu mencari berita, mengedit berita, lalu menyebarkan kepada masyarakat. Hanya saja untuk media online sendiri, wartawan tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke kantor redaksi. Mereka bisa saja langsung membuat berita di tempat kejadian.

Tatangan mendasar sekarang adalah bahwa berita sekarang yang dibuat tanpa kendala fisik atau berbentuk media online didukung organisasi newsroom.  Dalam turun lapangan mencari berita, produksi, dan distribusi melalui media online sekarang dapat dilakukan bersama, dan sudah banyak wartawan yang menggunakan metode seperti itu. Jadi sehabis turun lapangan, system media online yaitu membuat berita bisa langsung di tempat.

Produksi melalui jalur digital yaitu media online, masyarakat tidak perlu menunggu brita yang terjdi itu keesokan harinya. Pasalnya, ketka suatu berita itu terjadi, wartawan pasti membuat banyak pemberitaan tersebut. Tapi dengan bentuk berita yang dipotong-potong. Jadi orang-orang tidak perlu menunggu keesokan, mereka bisa langsung mencari informasi-informasi berita langsung dari media online.

Hal ini memunculkan penurunan dalam proses editorial berita. itu karena wartawan harus segera mempublikasikan berita secara cepat. Maka dala hal ini, sebelum mempublis, wartawan harus melewati tahap dimana melalui proses pengeditan berita. adanya fakta bahwa wartawan dapat mempublikasikan berita tanpa disaring melalui proses pengeditan, mempunyai pemahaman bahwa semua orang dapat melakukan pembuatan berita secara langsung tanpa adanya proses pengeditan berita.

 

Sumber:

Bradshaw, Paul. (2012). Model for the 21st Century Newsroom Redux – How digistation has changed news organisations in a multiplatform world.  Canada: Leanpub

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun